Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madagaskar Klaim Temukan Jamu Obat Covid-19, WHO Minta Itu Diuji Dulu

Kompas.com - 08/05/2020, 23:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (7/5/2020) menyarankan para pemerintah menguji ramuan jamu yang digembar-gemborkan Presiden Madagaskar Andry Rajoelina, sebagai obat Covid-19.

Minuman itu disebut Covid-Organics, diproduksi dari artemisia, sebuah tanaman yang berkhasiat dan terbukti dalam pengobatan Malaria serta campuran ramuan herbal lainnya.

Rajoelina berharap dapat mendistribusikan Covid Organics ke seluruh Afrika Barat dan sekitarnya, serta mengklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19 dalam 10 hari.

Baca juga: Setelah Pepaya Positif Covid-19, Presiden Tanzania Kini Impor Obat Covid Organics

Guinea Ekuatorial, Guinea-Bissau, dan Niger telah menerima kiriman jamu Madagaskar ini. Kemudian negara lain seperti Tanzania telah menyatakan minatnya.

Akan tetapi WHO berulang lali memperingatkan, tidak ada studi ilmiah yang dipublikasikan tentang teh herbal yang diklaim sebagai obat Covid-19 ini dan efeknya belum diuji.

"Kami memperingatkan dan menyarankan negara-negara agar tidak mengonsumsi produk yang belum diuji untuk melihat kemanjurannya," kata Direktur WHO Afrika Matshidiso Moeti dalam jumpa pers pada Kamis (7/5/2020).

Moeti mengatakan pada 2000, para pemerintah Afrika telah berkomitmen untuk mengharuskan "terapi tradisional" melalui uji klinis, sama dengan uji pengobatan lainnya.

Baca juga: Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase

"Saya memahami kebutuhannya, dorongan menemukan sesuatu yang dapat membantu," kata Moeti.

"Tapi kami sangat ingin mendorong proses ilmiah ini di mana para pemerintah sendiri yang membuat komitmen."

Sementara itu Rajoelina mempertahankan argumennya dalam kampanye pengenalan di Toamasina, Madagaskar timur, pada Kamis.

"WHO telah mengindikasikan bahwa artemisia dapat mengarah ke penyembuhan virus corona," kata sang presiden, yang berjanji akan mengirimkan jamu obat Covid-19 ini ke uji klinis.

Baca juga: Siswa di Madagaskar Wajib Minum Covid Organics, Obat Virus Corona Sebelum Belajar

Tetap ada keraguan

Awal pekan ini WHO mengakui artemisia sebagai "kemungkinan pengobatan" Covid-19, tetapi juga mengulang seruannya untuk terus melakukan pengujian.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize pada Rabu mengatakan, Madagaskar telah meminta "bantuan" mereka untuk melakukan pengujian.

"Ilmuwan kami dapat membantu penelitian ini," tulis Mkhize di Twitter, sembari menambahkan bahwa Afsel hanya akan "terlibat dalam analisis ilmiah ramuan ini."

Baca juga: Di Tengah Covid-19, Presiden Tanzania Minta Rakyat Berdoa pada Tuhan

Eswatini, negara kecil antara Afrika Selatan dan Mozambik, mengatakan belum tertarik dengan jamu Rajoelina saat ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com