Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar di Wuhan, China Mulai Kembali Bersekolah

Kompas.com - 06/05/2020, 13:37 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pada Rabu (6/5/2020) anak sekolah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China yang terkenal sebagai tempat pertama kali terjadinya virus corona mulai bersekolah.

Dikutip dari media Perancis AFP, para pelajar SMA dari 121 sekolah atau lembaga ini kembali bersekolah pertama kali sejak kota itu dilumpuhkan oleh wabah virus corona.

Sebelum masuk sekolah, mereka harus melewati pemeriksaan suhu tubuh dan mereka juga harus memakai masker.

Baca juga: WHO Tuding AS Spekulatif soal Asal Virus Corona dari Lab Wuhan

Salah seorang pengguna Weibo, semacam aplikasi Twitter buatan China mengatakan, "Akhirnya sekolah dibuka kembali!"

Di dalam kelas, para pelajar duduk dengan tetap menerapkan jaga jarak sosial. 

Masuknya para pelajar pada Rabu ini merupakan langkah terbaru yang dilakukan bertahap untuk menormalisasikan kehidupan di Wuhan dan sekitar Provinsi Hubei.

Hanya pelajar senior yang hadir dan mengikuti ujian masuk universitas. Ada pun untuk pelajar SMP masih belum diketahui kapan tanggal masuknya.

Baca juga: Menlu AS Sebut Bukti Besar Covid-19 Datang dari Laboratorium di Wuhan

Para pejabat di Wuhan mengatakan bahwa pelajar dan staf sekolah harus menjalani tes virus sebelum masuk sekolah dan universitas yang telah dibersihkan dan didisinfektan.

Sebagai persiapan pembukaan kembali, beberapa sekolah mengatur jarak meja dan kelas yang lebih kecil berdasarkan media setempat.

Setiap pelajar dan staf yang hendak masuk harus diperiksa melalui alat deteksi suhu tubuh, di mana pelajar atau staf dengan kondisi suhu tubuh yang tinggi tidak diperkenankan masuk.

Sementara itu, beberapa sekolah di Beijing dan Shanghai bahkan sudah mulai dibuka pada pekan lalu.

Baca juga: Trump Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan

Dalam beberapa bulan, kasus infeksi virus corona di China telah berkurang jauh. Tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Provinsi Hubei dalam waktu satu bulan terakhir.

Selama lima hari libur di awal bulan, terdapat 115 juta perjalanan domestik dengan beberapa situs wisata yang dibuka kembali namun hanya mengizinkan sedikit orang masuk.

Disneyland di Shanghai akan dibuka pekan depan berdasarkan laporan the entertainment giant pada Selasa lalu, dengan tindakan keamanan yang meliputi pemeriksaan suhu tubuh dan peneparan social distancing.

Bagaimana pun, warga asing masih tidak diperbolehkan memasuki China untuk menghindari kasus infeksi impor.

Sedangkan warga China yang baru kembali ke tanah air mereka harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Baca juga: Kondisi Berangsur Normal, Kejuaraan Asia 2020 Mungkin Tetap Diselenggarakan di Wuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com