Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pasukan Khusus AS Kisahkan Pimpin Kudeta Gulingkan Presiden Venezuela

Kompas.com - 05/05/2020, 07:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mantan anggota pasukan khusus AS mengisahkan bagaimana dia memimpin operasi kudeta untuk menyingkirkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Jordan Goudreau, mantan anggota Baret Hijau, pasukan elite Angkatan Darat AS, mengaku dia mengarahkan sebuah operais militer rahasia.

Operasi itu mendapat persetujuan langsung dari pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, dengan misi tersebut berkode "Operasi Gideon".

Baca juga: Maduro Perintahkan Angkatan Bersenjata Venezuela Waspadai Serangan dari Kolombia

Adapun pada Minggu (3/5/2020), Caracas menyatakan mereka melumpuhkan sekelompok penyerang, dengan menewaskan delapan orang dan menahan dua lainnya.

Insiden itu disebut terjadi di La Guaira, berjarak sekitar 32 km dari Caracas, di mana operasi itu diyakini dieksekusi dari Kolombia.

"Sekelompok tentara bayaran teroris, diatur dan dilatih di Kolombia, mencoba masuk dengan persenjataan lengkap di La Guaido," ulas Angkatan Bersenjata Nasional Bolivar (FANB).

Ketua Partai Sosialis, Diosdado Cabello, dalam siaran televisi menyatakan bahwa serangan itu dilakukan Kolombia atas dukungan AS untuk menggulingkan Nicolas Maduro.

Dilansir Sky News Senin (4/5/2020), jabatan Maduro sebagai Presiden Venezuela terus digoyang oposisi dan AS sejak tahun lalu.

Goudreau dan pensiunan kapten Venezuela, Javier Nieto, mengunggah sebuah video dari lokasi rahasia bahwa mereka merencanakan kudeta tersebut.

Baca juga: Angkatan Laut AS Siap Jalankan Misi Apa Pun di Venezuela

Investigasi yang dilakukan Associated Press menyebutkan, keduanya sudah melatih puluhan tentara pembelot Venezuela dari kamp rahasia di Kolombia.

Tujuan akhirnya adalah mereka menggelar operasi penyerbuan lintas gunung yang akan berakhir dengan penahanan sang presiden.

Dalam videonya, Goudreau yang mengenakan topi bisbol New York Yankees serangan pasukan amfibi sudah menyusup ke jantung negara.

Dia berdiri di samping Nieto, di mana sang serdadu veteran mengenakan pakaian lengkap dengan bendera tergulung di bahunya.

Goudreau mengklaim, sel anggotanya sudah menyusup ke dalam Caracas, dan menyatakan dia berharpa bisa segera bergabung dalam pemberontakan.

Dia kemudian mengundang warga negara Amerika Latin tersebut, termasuk serdadu yang loyal kepada Maduro, agar bergabung bersama mereka.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Venezuela Setuju Berunding dengan Maduro, asal...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com