Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Pasar Basah Dibatasi, Perdagangan Satwa Liar Dikhawatirkan Meningkat

Kompas.com - 04/05/2020, 22:44 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Pelarangan bisa meningkatkan perdagangan gelap

Sebagian pihak menilai meski akan ada hukum yang mengatur soal ini nantinya, besar kemungkinan perdagangan satwa liar dan risikonya terhadap kesehatan manusia akan hilang begitu saja.

Binatang seperti tenggiling (pangolin) yang sudah hampir punah sekarang sudah masuk dalam daftar binatang terlarang untuk dimakan di China.

Namun kulitnya masih banyak dicari, karena dianggap berkhasiat tinggi dalam pengobatan China.

Hukum yang ada sekarang masih memperbolehkan penggunaan satwa liar untuk "penelitian ilmiah, obat-obatan, dan pajangan", namun banyak yang melihat binatang itu diperdagangkan untuk dimakan.

Bila hukum tidak cukup kuat, ada kemungkinan mereka yang masih suka menyantap satwa liar akan menghadapi kemarahan publik.

"Sekarang ini ada tekanan yang begitu kuat dari publik dan media," kata Shan Dai. "Bila seseorang berani menjual satwa liar, mereka bisa kehilangan seluruh harta keluarga," katanya.

Baca juga: Penelitian di China Sebut Trenggiling Inang Perantara Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com