Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Pasar Basah Dibatasi, Perdagangan Satwa Liar Dikhawatirkan Meningkat

Kompas.com - 04/05/2020, 22:44 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

"Ada beberapa pedagang burung dan belasan keluarga mereka datang ke rumah dan memecahkan jendela kaca. Banyak yang mengancam saya," katanya.

Dia merekam restoran di Guangdong yang menjual musang pohon ini. "Banyak orang yang percaya bahwa binatang liar ini aman untuk dimakan," katanya menjelaskan.

"Alasannya karena bintang liar ini tidak disuntik dengan antibiotik atau hormon seperti ternak biasa."

Liu Jianping, seorang staf di Pusat Pemantauan dan Pencegahan Penyakit di Shenzhen mengatakan sebenarnya daging ayam, sapi, babi dan makanan laut sudah cukup tersedia di China.

"Tidak ada bukti bahwa daging dari satwa liar lebih bergizi dari daging ayam, sapi atau babi," kata Liu seperti dikutip koran local Shenzhen Daily.

Isobel Zhang dari kelompok penyayang binatang ACTAsia mengatakan ada beberapa alasan mengapa orang lebih memilih menyantap satwa liar.

"Saya kira mereka yang menyantap satwa liar merasa menemukan sesuatu. Ini bagian dari budaya," kata Zhang.

"Setelah adanya wabah, saya memperkirakan permintaan akan satwa liar akan menurun tajam karena warga menyadari bahwa virus itu bisa masuk ke manusia lewat kontak yang dekat."

Baca juga: Kronologi Perselisihan Australia-China soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19

China menolak kemarahan Barat

Para pejabat di Beijing menolak kemarahan Australia terkait pembukaan kembali pasar basah yang diizinkan lagi beroperasi di pertengahan April.

Pejabat China mengatakan mayoritas pasar di China hanya menjual makanan laut atau ayam dan tidak menjual binatang hidup lainnya.

Mereka mengaku Pasar Makanan Laut Huanan yang juga menjual satwa liar dan menjadi asal virus di Wuhan tidak termasuk yang dibuka kembali.

Para pegiat binatang senang ketika pemerintah China mengeluarkan sejumlah larangan sementara di akhir Februari, seperti larangan menangkap, menjual dan menyantap satwa liar.

Mereka berharap tindakan larangan ini akan djjadikan "hukum" perdagangan satwa liar di bulan Mei.

"Di masa lalu, hukum tidak menjatuhkan hukuman berat terhadap mereka yang memakan dan menjual. Nilai kriminalnya sangat rendah," kata Shan Dhai, seorang relawan di kelompok hak binatang GDTB di Guangzhou.

"Keputusan baru ini jelas memberikan petunjuk apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, juga memberikan penjelasan mengapa hal ini harus dilakukan."

Baca juga: Legenda Ini Jadi Alasan Kenapa Trenggiling Marak Dijual Ilegal

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com