Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menlu AS: Jika China Buat Vaksin Covid-19, Apakah Kita Harus Menolak?

Kompas.com - 25/04/2020, 13:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

 

KOMPAS.com - Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), Madeleine Albright mendesak negara-negara di dunia untuk bersatu melawan virus corona dan melakukan upaya pembangunan kembali pasca pandemi ke depannya.

Albright memuji upaya Australia dalam menangani Covid-19, terutama kerja sama antara pemerintah federal dengan negara bagian. Dia menyebutkan cara seperti itu baru terlihat di AS.

"Saya lihat yang jadi masalah yaitu terjadinya politisasi atas isu ini (di AS), sikap tidak mau bertanggung jawab dan justru menyalahkan pihak lain," kata Albright dalam wawancara dengan program Radio Nasional ABC.

"Saya salut dengan Australia, kalian telah menangani masalah ini dengan sangat baik. Sayangnya kami (di AS) tidak mengambil keputusan lebih awal," kata Albright.

Albright yang pernah memegang posisi penting dalam Pemerintahan Bill Clinton serta Dubes AS untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan situasi sulit justru membutuhkan kerja sama, termasuk dengan China.

"Kita tidak bisa hanya memutuskan bahwa hal ini akhir dari segalanya. Kita harus mengubah cara kita bekerja serta menyadari adanya keterkaitan dengan negara lain," kata Albright.

Baca juga: Warga Australia Asal China Jadi Sasaran Serangan Rasial di Melbourne

"Kita menyalahkan kepada China atas apa yang terjadi. Tapi kita ini bahkan tergantung pada masker yang mereka buat," tambah mantan Menlu AS itu.

"Kalau China berhasil membuat vaksin (Covid-19), apakah kita akan menolaknya?" tanya Albright.

Setelah respons ceroboh AS sendiri, Presiden Donald Trump lantas menyalahkan China, menghentikan dana untuk Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan bertekad menghentikan migrasi ke AS.

Sejumlah politisi Australia pun juga turut dalam pertikaian ini. China telah menuduh Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton sebagai juru bicara AS dalam "perang propaganda" dengan China.

Albright mengatakan jika dia yang memimpin Departemen Luar Negeri AS sekarang, maka saran yang akan disampaikan ke Gedung Putih akan sangat berbeda.

"Tidak perlu seorang jenius untuk mengetahui perubahan iklim mempengaruhi semua orang, atau proliferasi nuklir, atau pandemi. Makanya diplomasi digunakan untuk mengembangkan kemitraan dan bekerja sama," jelasnya.

Baca juga: Backpacker di Pedalaman Australia Dilempari Batu dan Diminta Pulang ke Negara Asal Mereka

Australia lobi penyelidikan pandemi

Pekan ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison berusaha membangun koalisi internasional untuk memberikan kewenangan lebih besar kepada WHO atau badan lain, yang setara dengan kewenangan badan pemeriksa senjata nuklir.

PM Morrison telah mengajukan usulan ini kepada sejumlah pemimpin dunia dalam beberapa hari terakhir, termasuk Presiden Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Australia bertekad untuk memastikan pelajaran dari Covid-19 jangan sampai dilupakan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com