Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Pasien Nol Covid-19: Beragam Teka-teki dan Segudang Spekulasi

Kompas.com - 24/04/2020, 20:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Wakil Presiden Mike Pence bahkan lebih jauh menuntut China untuk "berterus terang".

Sentimen serupa disuarakan Mendagri Australia Peter Dutton, yang menyebut China "berutang" kepada warga Australia yang meninggal akibat virus ini.

Baca juga: Backpacker di Pedalaman Australia Dilempari Batu dan Diminta Pulang ke Negara Asal Mereka

Pemerintah China dan petugas laboratorium Wuhan membantah keras bahwa pihaknya terkait dengan wabah itu.

Teori ini menyebutkan bahwa virus itu entah bagaimana dimanipulasi oleh para ilmuwan China.

"Tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 pada manusia, berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan," jelas Profesor Edward Holmes dari Universitas Sydney.

Prof Holmes mengatakan kelimpahan, keanekaragaman dan evolusi virus corona pada satwa liar menunjukkan penyakit ini muncul secara alami.

"Namun, pengambilan sampel yang lebih besar dari spesies hewan di alam, termasuk kelelawar dari Hubei, diperlukan untuk menentukan asal-usul yang tepat," katanya.

Namun Profesor Nikolai Petrovsky dari Flinders Unversity mengatakan, meski sejauh ini belum ada bukti bahwa virus ini hasil manipulasi lab, namun pantas diselidiki lebih lanjut.

Mudik Tahun Baru Imlek

Virus corona Covid-19 mulanya menyebar di Wuhan dan wilayah sekitar yang padat. Pada saat yang bersamaan, banyak warga China mudik Tahun Baru Imlek pada 24 Januari.

Ratusan juta warga China melakukan perjalanan pulang atau pergi ke luar negeri selama masa tersebut.

Baca juga: Kasus Baru Infeksi Virus Corona, China Berlakukan Batasan Baru di Kota Harbin

Ketika semakin jelas virus ini masih baru dan belum ada obatnya, pihak berwenang pun berusaha menghentikan, dengan cara menyetop transportasi dan membatalkan kegiatan masyarakat.

Tapi sudah terlambat untuk menghentikan jutaan orang yang telah menyelesaikan perjalanan mudik mereka.

Namun saat itu, dunia masih menganggap kejadian mengerikan ini sebagai "masalah China" sendiri.

Negara-negara seperti Australia mulai memperhatikan dan bertindak, tapi di tempat seperti Italia dan Korea Selatan, dampaknya mulai terasa.

Menyebar dengan cepat

Seorang wanita di Thailand yang melakukan perjalanan dari Wuhan adalah orang pertama di luar China yang terkena virus corona.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com