Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Covid-19, Presiden Tanzania Minta Rakyat Berdoa pada Tuhan

Kompas.com - 22/04/2020, 22:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Tetapi, John Magufuli tetap menyerukan kepada rakyatnya untuk bekerja, dan meminta mereka untuk mematuhi juga pembatasan sosial.

Dalam penjelasannya, Magufuli meminta agar virus corona tidak dijadikan dalih bagi orang untuk tidak semangat bekerja.

"Coronavirus tidak boleh dan tidak akan menjadi alasan bagi seseorang tidak melakukan pekerjannya," kata politisi berusia 60 tahun itu.

Baca juga: Dua Kapal Tanzania Terbakar di Perairan Crimea, 20 Orang Diyakini Tewas

Dia meminta agar para petani tetap menggarap ladangnya, pemilik industri agar terus menghasilkan, dan tidak berharap segala perkembangan berhenti.

"Covid-19 ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk menghancurkan ekonomi yang sudah dibangun," tegas Ketua Komunitas Pembangunan Afrika Selatan tersebut.

Ekonomi negara itu sudah terpukul setelah turis, yang memenuhi pantai atau ingin melihat hewan liar, berhenti berkunjung.

Di jalanan pusat komersial dar Es Salaam. publik mengaku takut dengan virus itu. Mereka berusaha menjaga jarak sembari tetap bekerja.

"Yang saya lakukan saat ini adalah meminta pelanggan mencuci tangan. Tantangannya adalah, saya hanya punya satu helm," kata Hemedi Masoud, operator taksi motor.

Dia dan pengemudi moda yang disebut boda-boda itu biasanya memarkirkan motor mereka di jalanan penuh pedagang dan pejalan kaki.

Masoud menerangkan, dia sebenarnya takut terinfeksi. Namun dia mengaku harus tetap mencari nafkah agar keluarganya bisa makan.

Pemerintah melarang bus untuk mengambil penumpang di luar kapasitas tempat duduk mereka. Tapi, itu hanya akan menambah kepadan antrean di jam sibuk.

Baca juga: Presiden Tanzania Pilih Bantuan China daripada Barat, Ini Alasannya

Sama dengan warga miskin di belahan dunia lain, mereka yang di Tanzania mengaku bertahan di rumah selama wabah adalah pilihan buruk.

Anna John, seorang pedagang makanan berujar, dia tidak berdoa terjadi lockdown sehingga orang bakal mati kelaparan meski terbebas dari pandemi.

"Hidup harus terus berlanjut. Semoga Tuhan melindungi kami semua," ujar Anna. Pendapat yang sama juga disuarakan oleh Miriam John.

Penjual sepatu itu berkata, sebagian pelanggannya ada yang tidak mencuci tangan. Tetapi dia tak bisa apa-apa karena butuh uang mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com