Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Tengah Covid-19, Presiden Tanzania Minta Rakyat Berdoa pada Tuhan

Sejumlah negara di Afrika sudah mulai menerapkan baik jam malam, lockdown parsial hingga total dalam rangka mencegah wabah.

Namun, Tanzania menolak cara itu. Sekolah dan kampus memang ditutup, tetapi pasar maupun moda transportasi seperti bus tetap beroperasi.

Sebelummya pada Jumat (17/4/2020), John Magufuli sudah mengajak rakyatnya untuk berdoa selama tiga hari guna memerangi wabah Covid-19.

Dia termasuk salah satu pemimpin dunia yang masih merendahkan betapa berbahayanya patogen yang pertama terdeteksi di Wuhan, China, itu.

"Ini adalah waktu untuk meningkatkan iman kita dan terus berdoa pada Tuhan, bukan bergantung kepada masker," ujar Magufuli dikutip AFP Rabu (22/4/2020).

Presiden Tanzania sejak 2015 itu menyerukan kepada orang-orang untuk tidak berhenti beribadah baik di gereja maupun di masjid.

"Saya yakin ini hanyalah bentuk angin perubahan, dan akan segera berlalu," ucapnya dari gereja di Dodoma pada Maret lalu.

Saat memberikan pesan dalam perayaan Jumat Agung, Magufuli menyatakan bahwa Yang Mahakuasa bakal menyelamatkan rakyatnya dari virus corona.

Dar Es Salaam melaporkan kasus pertamanya pada 16 Maret, di mana dalam satu pekan terakhir, jumlahnya meningkat dari 32 menjadi 147, dengan lima meninggal.

Negara di Afrika cukup tertinggal dalam kurva global. Meski sudah menerapkan aturan ketat, kasus di wilayah mereka masih meningkat.

Oposisi sekaligus pemimpin Partai ACT Wazalendo, Zitto Kabwe, begitu kecewa dengan sikap yang ditunjukkan pemerintahan Magufuli.

"Saya tidak senang dengan ketidakseriusan, ketidaktrsnaparan dalam data, dan sikap pemerintah yang menyangkal virus ini," keluh Kabwe.

"Terus menghasilkan"

Kabwe sebenarnya sudah mengusulkan lockdown parsial bagi sejumlah wilayah seperti dar Es Salaam, Arusha, Mwanza, dan Dodoma.

Dia juga menyarankan adanya penutupan wilayah total kepada tempat-tempat wisata maupun pulau yang dikelola secara semi-otonomi, Zanzibar.

Tetapi, John Magufuli tetap menyerukan kepada rakyatnya untuk bekerja, dan meminta mereka untuk mematuhi juga pembatasan sosial.

Dalam penjelasannya, Magufuli meminta agar virus corona tidak dijadikan dalih bagi orang untuk tidak semangat bekerja.

"Coronavirus tidak boleh dan tidak akan menjadi alasan bagi seseorang tidak melakukan pekerjannya," kata politisi berusia 60 tahun itu.

Dia meminta agar para petani tetap menggarap ladangnya, pemilik industri agar terus menghasilkan, dan tidak berharap segala perkembangan berhenti.

"Covid-19 ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk menghancurkan ekonomi yang sudah dibangun," tegas Ketua Komunitas Pembangunan Afrika Selatan tersebut.

Ekonomi negara itu sudah terpukul setelah turis, yang memenuhi pantai atau ingin melihat hewan liar, berhenti berkunjung.

Di jalanan pusat komersial dar Es Salaam. publik mengaku takut dengan virus itu. Mereka berusaha menjaga jarak sembari tetap bekerja.

"Yang saya lakukan saat ini adalah meminta pelanggan mencuci tangan. Tantangannya adalah, saya hanya punya satu helm," kata Hemedi Masoud, operator taksi motor.

Dia dan pengemudi moda yang disebut boda-boda itu biasanya memarkirkan motor mereka di jalanan penuh pedagang dan pejalan kaki.

Masoud menerangkan, dia sebenarnya takut terinfeksi. Namun dia mengaku harus tetap mencari nafkah agar keluarganya bisa makan.

Pemerintah melarang bus untuk mengambil penumpang di luar kapasitas tempat duduk mereka. Tapi, itu hanya akan menambah kepadan antrean di jam sibuk.

Sama dengan warga miskin di belahan dunia lain, mereka yang di Tanzania mengaku bertahan di rumah selama wabah adalah pilihan buruk.

Anna John, seorang pedagang makanan berujar, dia tidak berdoa terjadi lockdown sehingga orang bakal mati kelaparan meski terbebas dari pandemi.

"Hidup harus terus berlanjut. Semoga Tuhan melindungi kami semua," ujar Anna. Pendapat yang sama juga disuarakan oleh Miriam John.

Penjual sepatu itu berkata, sebagian pelanggannya ada yang tidak mencuci tangan. Tetapi dia tak bisa apa-apa karena butuh uang mereka.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/225542070/di-tengah-covid-19-presiden-tanzania-minta-rakyat-berdoa-pada-tuhan

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke