Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Uji Coba 3 Vaksin Covid-19, 1 Vaksin Sudah Masuk Fase II

Kompas.com - 14/04/2020, 21:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Dari tiga uji klinis vaksin corona yang sedang dijalankan China, satu di antaranya telah memasuki Fase II.

Terbaru, China telah menyetujui uji klinis untuk dua vaksin corona eksperimental dalam upaya menangani virus corona.

Keterangan itu disampaikan oleh pejabat terkait pada Selasa (14/4/2020), sebagaimana diberitakan oleh kantor berita AFP.

Baca juga: Update Vaksin Corona dari WHO, 70 Kandidat dan 3 Uji Coba pada Manusia

Kedua vaksin itu menggunakan patogen virus corona yang tidak aktif, dan persetujuan itu membuka jalan bagi uji coba manusia tahap awal, kata Wu Yuanbin seorang pejabat Kementerian Sains dan Teknologi China pada jumpa pers reguler.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan China pada Senin (13/4/2020) menyetujui satu vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech yang terdaftar di pasar saham Nasdaq, kata Wu dikutip dari AFP.

Vaksin lainnya yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Virologi Wuhan, disetujui pada Minggu (12/4/2020), tambahnya.

Baca juga: Kabar Baik, WHO Sebut Tiga Vaksin Covid-19 Telah Diuji Pada Manusia

Dengan demikian, China sekarang menjalankan tiga uji klinis berbeda untuk tiga kemungkinan vaksin Covid-19.

Beijing menyetujui uji coba pertama untuk vaksin, yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer yang didukung militer dan perusahaan bioteknologi yang terdaftar di Hong Kong, CanSino Bio, pada 16 Maret.

Saat itu Moderna pengembang obat di AS mengatakan, mereka juga telah memulai uji coba vaksin ke manusia dengan menggandeng Institut Kesehatan Nasional AS.

Baca juga: Mendagri: Kalau Vaksin Covid-19 Tak Ditemukan, Perlu Pakai Cara yang Lebih Keras Cegah Penularan

"Vaksinasi subyek uji klinis fase pertama dan perekrutan sukarelawan untuk fase kedua telah dimulai sejak 9 April," kata Wu.

"Ini adalah vaksin virus corona baru pertama di dunia yang memulai studi klinis Fase II."

Sampai sekarang belum ada vaksin atau obat yang disetujui untuk penyakit Covid-19, yang telah merenggut lebih dari 120.000 nyawa di seluruh dunia dan menginfeksi hampir 2 juta orang.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: 4 Perusahaan AS Siapkan Vaksin Corona

Tim-tim peneliti China juga berlomba untuk mengembangkan vaksin dengan metode lain, termasuk menggunakan vektor virus influenza yang dilemahkan atau menyuntikkan asam nukleat spesifik.

Beberapa proyek tersebut sedang menjalani pengujian pada hewan dan inspeksi kualitas, ujar Wu.

Baca juga: Vaksin Corona Ditemukan, Akan Diuji Coba ke 45 Orang Sukarelawan

"Vaksin yang menggunakan metode teknis di atas diharapkan akan diajukan untuk uji klinis pada April dan Mei," lanjutnya.

AFP mengabarkan, para ahli telah meningkatkan harapan bahwa vaksin dapat siap dalam 18 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com