Namun bukan berarti mereka akan mengambil alih kota dari manusia.
Bahkan menurut Dr Corrigan kini adalah saat yang sempurna untuk mengendalikan tikus dan pejabat di New Orleans mengatakan mereka sedang melakukan tindakan untuk membasmi populasi tikus yang banyak di kota itu.
Tikus yang kelaparan akan lebih mudah dijebak dengan makanan.
Rodentologis mengatakan bahwa “sanitasi adalah cara terbaik pengendalian hama”, karena tanpa adanya makanan, tikus akan “memakan sesama mereka dan dengan sendirinya menurunkan jumlah mereka".
Kanibalisme biasanya tersebar luas pada koloni yang berada dalam tekanan berat.
Baca juga: Remaja Ini Digugat karena Perbuatan Cabul di Aplikasi Zoom Saat Kelas Daring
Tikus kelaparan yang berkeliaran bisa menyebabkan kerusakan di rumah dan menyebarkan penyakit.
"Jika kita tidak mengendalikan mereka, mereka bisa berada di rumah-rumah, di kamar tidur anak-anak, di rumah jompo atau bahkan rumah sakit,” kata Dr Corrigan.
Tikus biasanya “diasosiasikan dengan 55 jenis penyakit” yang berasal dari mereka. Namun belum ada laporan bahwa tikus terkait dengan penyebaran Covid-19.
Mereka juga mampu mengunyah kayu dan kabel listrik sehingga berisiko menyebabkan hubungan arus pendek dan kebakaran.
"Tikus bukan jenis hewan yang ingin kita dekati, terutama untuk bergaul dengan mereka secara akrab di dapur,” kata Dr Corrigan.
Baca juga: Tak Hanya Wabah Covid-19, Wabah Kriminal di Chicago Juga Meningkat
Satu cara untuk menghalangi tikus masuk ke dalam rumah adalah dengan menutup rekahan dan lubang yang dekat dengan fondasi rumah seperti misalnya pipa air.
Tikus biasa masuk dari sini.
Di dalam rumah, pastikan tak ada tempat bagi mereka untuk bersembunyi, dan bersihkan ruangan dari tumpukan barang. Masukkan makanan ke dalam wadah antitikus.
Jika ada tikus sudah bersarang di dalam rumah, Dr Corrigan menyarankan untuk memanggil ahli pemberantas tikus.
"Kalau Anda menemukan tikus di dalam rumah sebagai hasil dari pandemi virus corona, itu bukanlah pekerjaan yang bisa Anda selesaikan sendiri."
Baca juga: Pria Ini Curi 200 Masker Bedah dan Klaim untuk Dibagikan pada Tunawisma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.