Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Mendata Laporan Kasus Pasien Sembuh Virus Corona yang Terjangkit Ulang

Kompas.com - 11/04/2020, 21:02 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Sabtu (11/4/2020) bahwa mereka sedang mencari laporan beberapa pasien Covid-19 yang dinyatakan positif lagi setelah sebelumnya dinyatakan sembuh.

Pejabat Korea Selatan pada Jumat (10/4/2020) melaporkan 91 pasien yang terjangkit virus corona kedua kalinya.

Jeong Eun-kyeong, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, mengatakan bahwa virus itu mungkin aktif kembali.

Baca juga: AS Negara Pertama yang Catatkan 2.000 Kematian Covid-19 dalam Sehari

WHO yang berbasis di Jenewa, ditanya tentang laporan dari Seoul, dan mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan singkat.

"Kami mengetahui laporan-laporan ini dari individu yang telah dites negatif untuk Covid-19 menggunakan pengujian PCR (polymerase chain reaction) dan kemudian setelah beberapa hari dinyatakan positif.

Kami berhubungan erat dengan para ahli klinis dan bekerja keras untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kasus-kasus individual tersebut.

Baca juga: 19 Petugas Medis NHS Inggris Tewas akibat Virus Corona, Matt Hancock Minta Jangan Salahkan APD

 

Penting untuk memastikan bahwa ketika sampel dikumpulkan untuk pengujian pada pasien yang dicurigai, prosedur dipatuhi dengan benar," ungkap keterangan dari WHO.

Menurut pedoman WHO tentang manajemen klinis, seorang pasien dapat dikeluarkan dari rumah sakit setelah dua hasil pemeriksaan menyatakan negatif berturut-turut pada pasien yang pulih secara klinis setidaknya selama 24 jam lamanya. 

Berdasarkan studi saat ini, ada periode sekitar dua minggu antara timbulnya gejala dan pemulihan klinis pasien dengan penyakit Covid-19 ringan.

Baca juga: Bebas dari Dakwaan Skandal Seks Anak, Kardinal George Pell Tulis Surat. Apa Isinya?

“Kami menyadari bahwa beberapa pasien positif PCR setelah mereka pulih secara klinis, tetapi kami membutuhkan pengumpulan sampel sistematis dari pasien yang pulih untuk lebih memahami berapa lama mereka melepaskan virus hidup,” kata sumber dari WHO itu.

Para pejabat kesehatan Korea Selatan mengatakan pada Jumat (10/4/2020) bahwa masih belum jelas apa yang ada di balik fenomena ini. Saat ini penyelidikan epidemiologis masih berlangsung.

“Karena Covid-19 adalah penyakit baru, kami membutuhkan lebih banyak data epidemiologi untuk menarik kesimpulan profil pelepasan virus,” kata WHO.

Baca juga: Studi Terbaru Sebut Pasien Virus Corona Bisa Menderita Kerusakan Tubuh Sepanjang Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com