Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.200 Lebih Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tercatat di Panti Jompo AS

Kompas.com - 11/04/2020, 16:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber NBC News

WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Sebanyak 36 negara bagian di AS melaporkan 2.489 kasus infeksi akibat Covid-19 di fasilitas perawatan jangka panjang. 

Sebanyak 2.246 kasus kematian akibat virus tersebut diketahui berdasarkan tanggapan dari 24 negara bagian di AS.

Dilansir dari NBC News, Angkanya diyakini masih kurang, karena sekitar setengah dari semua negara bagian mengatakan tidak bisa memberikan data tentang kematian di panti jompo.

Beberapa bahkan menolak dan mengatakan kalau mereka tidak melacak angka kematian ini sama sekali.

Panti jompo adalah tempat yang paling banyak diketahui memiliki kasus kematian akibat virus corona. Dikarenakan usia lanjut dan kondisi kesehatan yang menurun sangat berpotensi memberi ruang bagi virus untuk lebih 'cepat' merusak tubuh.

Baca juga: Ketua WHO Sebut Covid-19 Bisa Bangkit Mengerikan jika Lockdown Dicabut Terlalu Cepat

Sayangnya menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) AS, pemerintah negara bagian tidak memberikan angka resmi akan kematian akibat virus corona di panti jompo atau pun angka infeksinya.

Para pakar mengatakan kalau data yang lebih komprehensif sangat penting untuk dipahami agar bisa melawan wabah dan mengerti bagaimana penyebarannya bisa secepat itu di panti jompo dibandingkan tempat lain.

David Grabowski, seorang profesor kebijakan perawatan kesehatan di Harvard Medical School mengatakan, "Tidak mungkin untuk melawan virus ini jika kita tidak tahu di mana letaknya."

Dia menambahkan bahwa lebih banyak pengumpulan informasi dan transparansi dapat membantu melindungi warga terhadap wabah di masa depan. "Anda bisa melihat ke mana arahnya selanjutnya," kata Grabowski.

Toby Edelman, pengacara kebijakan senior di Pusat Advokasi Medicare, sebuah organisasi advokasi hukum non-partisan juga setuju.

Baca juga: Trump: AS Tidak Perlu Pengujian Massal Virus Corona, tapi...

“Sangat penting untuk memiliki informasi yang akurat tentang panti jompo mana yang memiliki warga dengan kasus virus corona yang positif," kata Edelman.

“Juga fasilitas mana yang membutuhkan lebih banyak staf dan peralatan pelindung diri, sehingga negara dapat targetkan sumber daya tambahan yang paling membutuhkan.”

Pusat Layanan Medicare dan Medicaid, sebuah divisi pemerintah federal yang mengawasi fasilitas perawatan jangka panjang mengatakan bahwa negara bagian harus mematuhi persyaratan pelaporan negara bagian dan lokal untuk kasus virus corona. 

Menurut Departemen Kesehatan Negara, hampir 60 persen dari kematian akibat corona terjadi di New York, di mana lebih dari 1.300 penduduk panti jompo dan fasilitas hidup yang dibantu telah meninggal.

Di negara bagian Washington, yang memiliki wabah panti jompo pertama di negara itu, ada 221 kematian terkait dengan fasilitas perawatan jangka panjang.

Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Sebut Virus Corona sebagai Flu Ringan

 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com