Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Trump, India Perlunak Larangan Ekspor Obat Malaria untuk Obati Covid-19

Kompas.com - 07/04/2020, 17:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - India mengumumkan memperlunak larangan ekspor obat malaria sebagai pengobatan potensial Covid-19, setelah diancam Presiden AS Donald Trump.

Pada Sabtu (4/4/2020), Delhi mengonfirmasi mereka melarang pengiriman hidroklorokuin, yang menunjukkan hasil menjanjikan berdasarkan penelitian di Perancis dan China.

Berdasarkan pemberitaan media setempat, Negeri "Bollywood" merupakan produsen sekaligus eksportir terbesar obat malaria itu di dunia.

Baca juga: Trump Akan Minum Obat Anti-Malaria, Walau Belum Terbukti Ampuh Obati Covid-19

Karena larangan itu, stok hidroklorokuin global terbatas, dan membuat Trump gerah, sebagaimana diwartakan AFP Selasa (7/4/2020).

Presiden 73 tahun itu mengatakan, dia telah mendesak Perdana Menteri Narendra Modi untuk mempercepat pengiriman, seraya mengancam bakal ada "pembalasan".

"Jika sampai dia (Modi) tidak mengeluarkan, tentunya tidak apa-apa. Tapi, tentu bakal ada pembalasan. Mengapa tidak?" ancam sang presiden.

Menanggapi ancaman tersebut, Kementerian Luar Negeri India langsung menyatakan telah memberi izin bagi hidroklorokuin dan paracetamol.

Nantinya, dua jenis obat itu bakal "dikirimkan kepada kepada negara tetangga yang membutuhkan berdasarkan jumlah yang disepakati".

"Kami juga akan menyediakan obat penting ini ke negara yang benar-benar terdampak oleh wabah," terang juru bicara Anurag Srivastava.

Srivastava menerangkan, obat malaria tersebut bakal dimasukkan ke dalam kategori berlisensi dan terus dimonitor oleh pemerintah India.

Baca juga: Obati Pasien Virus Corona, Pakar Ingatkan Pasokan Klorokuin yang Kian Terbatas

Trump begitu memuji hidroklorokuin dan klorokuin sebagai obat Covid-19, meski pakar memperingatkan diperlukan penelitian lanjutan untuk menjamin efektivitasnya.

Selama bertahun-tahun, dua obat itu digunakan untuk melawan malaria, tetapi jenis itu mempunyai efek samping. Terutama jika digunakan dalam dosis tinggi atau dicampur obat lain.

Badan Obat Eropa pekan lalu memperingatkan, hidroklorokuin dan klorokuin tidak boleh dipakai sebagai pengobatan terhadap pasien virus corona.

Pengecualian bisa diberikan jika keduanya digunakan untuk uji klinis atau terjadi "keadaan darurat" yang membutuhkan khasiatnya.

Times of India memberitakan, India tidak hanya ditekan Trump. Melainkan juga dari Brasil, Perancis, Jerman, maupun Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Baca juga: Trump: Obat Malaria Klorokuin Hadiah dari Tuhan untuk Atasi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com