Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Spionase, Mahasiswa Asal Australia Diancam Eksekusi Regu Tembak oleh Korea Utara

Kompas.com - 02/04/2020, 13:46 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Australia yang ditangkap dan diusir dari Korea Utara karena memata-matai pada tahun lalu diancam dengan eksekusi regu tembak.

Dia bahkan mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump bahkan tidak bisa menyelamatkan dirinya.

Dilansir dari AFP, di antara tindak kriminal yang dituduhkan kepada dirinya, salah satunya adalah tindakan Alek Sigley (30) yang mengunggah foto kendaraan militer tank mainan di Instagram.

Interogatornya mengatakan bahwa Sigley adalah mata-mata (spionase).

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Korea Utara Masih Lakukan Uji Coba Rudal

Sigley, mahasiswa Sastra Modern Korea di Universitas Kim Il Sung di Pyongyang, pernah dinyatakan hilang pada Juni. Hilangnya Sigley memicu peringatan internasional kepada Korea Utara.

Sigley fasih dalam bahasa Korea. Dia telah menulis banyak artikel untuk beberapa publikasi. Selain itu, Sigley juga mengunggah konten apolitis di media sosial tentang kehidupan sehari-harinya di salah satu negara paling rahasia di dunia.

Dia ditahan di universitasnya dan dibawa ke tempat interogasi menggunakan mobil Mercedes-Benz yang pelat mobilnya ditutup plastik hitam.

Pernah suatu ketika, Sigley yang menulis dalam kolom yang diterbitkan Guardian pada suatu hari Rabu mendapatkan teriakan dari seorang pria Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Tes Peluncur Roket Super Besar, Korsel Mengecam

Pria itu berteriak dengan ekspresi gila dan mata merah yang menonjol, "Dasar bajingan," kata pria itu dalam sumpah serapah.

"Datang ke negara kami dan melakukan semua kejahatan ini.  Kamu pikir Trump atau Pompeo akan menyelamatkanmu?" Ujar pria itu. Sigley masih ingat betul kata-kata itu.

Sigley diinterogasi di sebuah ruangan yang benar-benar terputus dari dunia luar tanpa mengetahui waktu karena lampu tetap menyala secara permanen dan tidak ada jam.

"Setiap hari saya menghabiskan waktu untuk menulis pengakuan paksa atas 'kejahatan' saya, yang menjadi semakin aneh setiap harinya," tulis Sigley.

Baca juga: Korea Utara Sebut Ucapan Menlu AS Terkait Sanksi, Konyol

Jika dia membantah tuduhan itu, "mereka mulai meneriaki saya, mengingatkan saya bahwa saya bisa menghadapi eksekusi dengan regu tembak jika saya tidak melakukan 'refleksi' saya dan melakukannya 'dengan tulus'."

Salah satu pelanggarannya, sebuah unggahan di Instagram. Yaitu gambar mainan tank Korea Utara bertuliskan slogan "Mari kita musnahkan imperialis AS, musuh abadi rakyat Korea".

"Itu spionase militer!" kata si interogator.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com