Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasil Umumkan Kasus Pertama Virus Corona di Kelompok Etnis Hutan Amazon

Kompas.com - 02/04/2020, 11:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

AMAZON, KOMPAS.com - Rabu (1/4/2020) Brasil mengumumkan kasus pertama virus corona di penduduk hutan Amazon, yakni seorang perempuan di kelompok etnis Kokama.

Perempuan berusia 20 tahun itu bekerja di fasilitas kesehatan masyarakat di kotamadya Santo Antonio do Ica, dekat perbatasan Kolombia-Brasil.

Dilansir dari AFP, dia tertular karena bekerja dengan dokter yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 setelah dites pekan lalu, seusai kembali dari liburan.

Baca juga: Twitter Hapus Video Kontroversial Presiden Brasil yang Sindir Aturan Social Distancing

Sejauh ini perempuan itu tidak menunjukkan gejala. Ia dan semua keluarganya telah diisolasi serta dipantau, menurut Sekretariat Khusus Kementerian Kesehatan Brasil untuk Masyarkat Adat.

"Kesehatan masyarakat adat adalah masalah utama selama pandemi virus corona," kata Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta, dikutip dari AFP pada Kamis (2/4/2020).

"Kita harus berhati-hati dalam komunitas ini, terutama yang paling terpencil," lanjut Mandetta.

Baca juga: Harus Jalani Isolasi Mandiri, Wander Luiz Belum Bisa Mudik ke Brasil

Wabah virus corona telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan dampaknya bagi masyarakat adat Amazon, yang sangat rentan terkena penyakit dari luar.

Suku-suku asli di benua Amerika secara historis telah diisolasi dari banyak penyakit yang pernah beredar di dunia.

Diperkirakan penyakit yang dibawa oleh penjajah Eropa telah memusnahkan lebih dari 95 persen populasi penduduk asli benua Amerika.

Sampai sekarang, kelompok-kelompok etnis tersebut masih rentan.

Baca juga: Di Brasil, Stadion Pun Dijadikan Rumah Sakit Terbuka Covid-19

Mandetta menambahkan, hari ini ketika pemimpin adat kembali dari perjalanan ke luar negeri mereka dikarantina selama dua minggu.

Karantina bertujuan untuk menghindari mereka membawa penyakit dari luar ke komunitasnya.

Sekarang, 12 pasien dari kelompok etnis Kokama dan 14 orang lain yang bekerja dengan dokter tersebut sedang menunggu hasil tes virus corona.

Baca juga: Di Tengah Upaya Lawan Covid-19, Presiden Brasil: Akan Ada yang Mati, Itulah Hidup

Hingga berita ini dirilis Brasil telah mencatatkan 6.931 kasus virus corona, menurut data dari Worldometers.

Sebanyak 244 korban meninggal, sedangkan 127 pasien berhasil pulih.

Negeri "Samba" kini masih menangani 6.560 kasus aktif, yang 296 pasien di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com