Mereka juga mengunggah video di media sosial dengan tagar #BrazilCannotStop.
Iklan TV turut dibagikan di media sosial oleh anak presiden, Senator Flavio Bolsonaro, tanpa berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan.
Dilansir dari Reuters, klaim itu diungkapkan dua orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang persoalan tersebut.
Baca juga: Anies Minta Warga Jakarta Tidak Pulang Kampung untuk Cegah Penyebaran Covid-19
"Bagi para penjual di permukiman, bagi para pemilik toko di pusat-pusat kota, bagi para pekerja rumah tangga, bagi jutaan rakyat Brasil, Brasil tidak dapat berhenti."
Itulah bunyi perkataan di iklan tersebut, yang memperlihatkan pemandangan ruang kelas yang ramai dan pasar jalanan.
Slogan itu mirip dengan #MilanWillNotStop pada Februari, sebelum jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Italia melebihi China.
Baca juga: Umuh Pastikan Gaji Pemain Persib pada Maret 2020 Tetap Dibayar Penuh
Wali Kota Milan, Beppe Sala, mengatakan dia menyesal telah membagikan tagar itu.
"Banyak yang merujuk video itu dengan tagar #MilanWillNotStop. Itu adalah video yang menyebar di internet."
"Semua orang membagikannya, saya juga membagikannya. Benar atau salah, tapi kemungkinannya (keputusan itu) salah," kata Sala dalam sebuah wawancara televisi.
Baca juga: Penderita Gangguan Jantung Juga Berisiko Alami Covid-19, Kok Bisa?
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan kementerian tidak akan mengomentari sikap Bolsonaro.
Mereka juga merekomendasikan social distancing (WHO kemudian mengganti istilahnya dengan physical distancing) harus tetap dilakukan.
Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.