Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Singapura Ciptakan Alat Uji Covid-19 Tercepat, Hanya 5 Menit

Kompas.com - 27/03/2020, 15:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Sebuah tim peneliti di Singapura berhasil menciptakan alat uji virus corona, yang hanya butuh waktu 5 menit untuk melakukan pengujian.

Alat ini diciptakan oleh tim yang dipimpin oleh Profesor Jackie Ying, yang mengepalai Lab NanoBio di perusahaan sains, teknologi, dan penelitian bernama A*Star.

Jika penggunaan alat tes ini mendapat persetujuan dari pihak berwenang, nantinya akan menjadi tes Covid-19 tercepat di dunia.

Baca juga: Kisah Pramugari dan Pilot Singapura yang Terdampak Corona...

Dilansir dari The Straits Times, tim peneliti ini berharap persetujuan bisa mereka dapatkan dalam waktu satu bulan.

Tes ini mencari bahan genetik virus dalam sekresi pasien yang dikumpulkan dari uji swab (tenggorokan).

Sampel ini lalu dimasukkan ke dalam perangkat portabel yang akan mengeluarkan hasil sekitar 5-10 menit.

Metode amplifikasi yang sangat cepat ini mereka beri nama "Cepat".

Baca juga: WNI Positif Corona di Singapura Bertambah 5, Didominasi Permanent Resident

"Kami telah melakukan beberapa validasi klinis awal di Rumah Sakit Ibu dan Anak KK memakai sampel pasien nyata, dan menemukan tes itu sangat sensitif dan akurat," kata Prof Ying dikutip dari Straits Times.

Setelah disetujui, teknologinya bisa digunakan untuk membuat alat semacam itu di rumah sakit.

"Alat ini juga akan diadaptasi untuk digunakan di klinik dokter umum," kata Prof Ying.

Baca juga: Ibunda Jokowi Meninggal, Presiden dan PM Singapura Ucapkan Belasungkawa

Profesor perempuan dan timnya ini termasuk para peneliti di seluruh dunia yang berlomba menciptakan alat uji virus corona tercepat dan paling akurat, tanpa menggunakan mesin mahal.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menekankan kebutuhan untuk terus melakukan pengujian, agar bisa lebih cepat mendeteksi kasus dan segera diisolasi, sebelum dia menularkan ke lebih banyak orang.

Beberapa negara bisa melakukan tes secara luas, tapi ada juga yang kekurangan alat uji seperti Amerika Serikat (AS) contohnya.

Baca juga: Wabah Corona Terpa AS, 3,3 Juta Warganya Ajukan Tunjangan Pengangguran

Prof Ying mengatakan dia dan timnya telah bekerja tanpa lelah selama enam minggu terakhir untuk menciptakan alat tes ini.

Mereka mulai membuatnya atas instruksi Kepala Eksekutif A*Star Frederick Chew, untuk menciptakan alat tes cepat Covid-19.

Baca juga: Cegah Virus Corona di Batam, Singapura Berikan 4 Thermal Scanner

Sebelumnya, A*Star juga sudah mengembangkan alat tes PCR untuk digunakan di Singapura dan luar negeri.

Produksi alat tersebut kemudian diserahkan ke perusahaan lokal MiRXES untuk diproduksi secara massal.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com