HUANGGANG, KOMPAS.com - Lockdown Hubei dicabut pada Rabu (25/3/2020), tapi itu tidak menjamin kebebasan sepenuhnya bagi para warga provinsi tersebut.
Spanduk-spanduk peringatan masih bertebaran, mengingatkan bahwa bermain kartu bersama adalah bunuh diri.
Kemudian petugas juga tiada hentinya mengimbau kerumunan untuk berpisah. Terbukti, kehidupan masih jauh dari normal.
Baca juga: Tegal Terapkan Local Lockdown, Wali Kota: Lebih Baik Saya Dibenci Warga Daripada...
Di Huanggang contohnya, yang berpenduduk sekitar 7,5 juta orang, adalah salah satu daerah dengan dampak terburuk di Hubei.
Pembatasan perjalanan dilonggarkan, dan jika sehat orang-orang diizinkan meninggalkan Hubei.
Tapi, peringatan masih bisa dilihat atau didengar di mana-mana, yang memperingatkan orang-orang bahwa virus corona masih jadi ancaman ketika mereka kembali ke jalan.
Baca juga: Update Virus Corona: 18 Negara yang Berlakukan Lockdown
"Berkumpul untuk bermain kartu adalah bunuh diri," tulis sebuah spanduk di tepi jalan.
"Jika kamu tidak memakai masker, virus akan jatuh cinta padamu," sindir spanduk yang lain.
Sementara itu restoran di kota dibuka kembali, tetapi pengunjung tidak diperbolehkan makan di dalam.
Beberapa hotel juga masih tutup, sedangkan yang lain hanya menawarkan sejumlah kecil kamar untuk para tamu.
Baca juga: Jika Makassar Lockdown, Pemkot Sudah Siapkan Komunitas Pembagi Logistik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.