ZAGREB, KOMPAS.com - Gempa kuat mengguncang Kroasia dan ibu kotanya, Zagreb, pada Minggu (22/03/2020).
Gempa tersebut menyebabkan kerusakan dan kepanikan yang luas. Seorang anak berusia 15 tahun dilaporkan dalam kondisi kritis, adapun warga lain luka-luka.
Badan seismologi Eropa, EMSC, mengatakan gempa berkekuatan 5,3 magnitudo dan menghantam wilayah yang luas di utara ibu kota, Zagreb, terjadi pada pukul 6:23 pagi (0523 GMT) pada Minggu (22/03/2020).
Pusat gempa berada 7 kilometer di utara Zagreb pada kedalaman 10 kilometer. Banyak bangunan di Zagreb retak dan dinding juga atap rumah rusak.
Baca juga: Trump Tawarkan Bantuan Atasi Virus Corona, Iran Menolak
Jalan-jalan di pusat kota dipenuhi puing bangunan. Lembaran beton menimpa mobil dan cerobong asap terlempar di depan banyak pintu masuk bangunan.
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan para ibu yang mengenakan baju tidur memeluk bayi mereka yang baru lahir di tempat parkir, ketika mereka dievakuasi dari rumah sakit bersalin di tengah suhu yang membeku.
Katedral ikonik Zagreb juga rusak dengan bagian atas salah satu dari dua menaranya runtuh. Padahal katedral ini baru dibangun kembali setelah dijatuhkan pada gempa 1880.
Listrik terputus ketika orang-orang berlarian dari rumah mereka. Beberapa peristiwa kebakaran juga dilaporkan.
Baca juga: Update Virus Corona 22 Maret: Virus Bisa Bertahan di Udara | 5 Strategi Terpopuler
Setidaknya dua orang tercatat mengalami tremor. Warga kemudian berbagi foto barang-barang yang jatuh dari rak, botol pecah, dan kaca di dalam rumah.
Otoritas setempat mulanya mengatakan seorang anak berusia 15 tahun terbunuh, tetapi dokter kemudian mengatakan bahwa dia dalam kondisi kritis dan tim medis sedang mengusahakan yang terbaik.
Mereka tidak memberikan perincian langsung mengenai korban luka lainnya.
Gempa bumi melanda di tengah sebagian ibu kota yang mengalami lockdown karena penyebaran virus corona.
Orang-orang diperintahkan untuk menghindari area publik, seperti taman dan lapangan umum, tetapi tidak punya banyak pilihan ketika mereka harus berlari menyelamatkan diri dan meninggalkan tempat tinggal mereka.
Baca juga: Update Virus Corona 22 Maret: Virus Bisa Bertahan di Udara | 5 Strategi Terpopuler
Sebanyak lima orang diizinkan untuk berdiri bersama sambil menjaga jarak.
Perdana Menteri Andrej Plenkovic mengatakan gempa bumi pada Minggu (22/03/2020) adalah yang terbesar di Zagreb dalam kurun waktu 140 tahun terakhir.
Dia mendesak warga untuk tetap tenang dan tinggal di luar rumah mereka di bagian tengah Zagreb, yang mengalami kerusakan paling parah.
"Kami memiliki dua krisis paralel yang saling bertentangan," kata Plenkovic setelah pertemuan darurat para pejabat tinggi Kroasia.
Tentara Kroasia dan semua layanan darurat akan mulai membersihkan jalan-jalan sesegera mungkin, sementara penilaian kerugian akan dimulai dari kerusakan yang terjadi di waktu yang sama.
Baca juga: Orang Kaya di Rusia Menimbun Ventilator untuk Hadapi Virus Corona
"Kami akan berusaha membersihkan jalan sesegera mungkin," kata Plenkovic. "Tetap di luar rumah Anda dan jaga jarak."
Menteri Dalam Negeri Davor Bozinovic mengatakan situasinya diperumit dengan langkah-langkah terkait virus yang membatasi pergerakan mereka.
"Ada aturan ketika ada gempa bumi, tetapi ketika gempa bumi terjadi, pada saat yang sama juga terdapat pandemi global, maka keduanya adalah situasi yang jauh lebih kompleks," ujar Bozinovic seperti yang dilaporkan kantor berita HINA.
Sejauh ini sebanyak 235 kasus infeksi virus corona tercatat di Kroasia dengan satu orang dinyatakan tewas, lima orang sembuh dan 5 orang lainnya dalam kondisi kritis.
Baca juga: AS Janjikan 27 Juta Alat Uji Virus Corona Tersedia Akhir Maret
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.