Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Virus Corona di Korsel Bisa Turun Tanpa Lockdown, Ini Kuncinya

Kompas.com - 13/03/2020, 19:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di Korea Selatan turun drastis pekan ini, padahal pemerintah tidak menerapkan lockdown seperti Italia dan China.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan ada peningkatan 131 kasus dari Minggu (8/3/2020) ke Senin (9/3/2020).

Padahal, rata-rata "Negeri Ginseng" mencatatkan penambahan 500 kasus per hari.

Namun sejak Jumat pekan lalu turun jadi 438 kasus baru, kemudian 367 kasus baru pada Sabtu, dan 248 pada Minggu.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengujian massal, komunikasi publik, dan penggunaan teknologi.

Pengujian ekstensif juga telah selesai dilakukan terhadap anggota Gereja Shincheonji Yesus, yang dikaitkan dengan lebih dari 60 persen kasus di negara itu.

Baca juga: Melihat Pembuatan Alat Uji Virus Corona di Korea Selatan...

Para pejabat Korsel juga berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi wabah tersebut, dengan mengatakan bahwa penutupan kota seperti yang dilakukan di Wuhan, sulit ditegakkan di masyarakat terbuka.

"Tanpa merusak prinsip masyarakat yang transparan dan terbuka, kami merekomendasikan sistem respons yang memadukan partisipasi publik sukarela dengan apilikasi kreatif teknologi canggih," kata Wakil Menteri Kesehatan Korsel, Kim Gang-lip dikutip dari SCMP.

Menurutnya, tindakan konvensional dan paksaan seperti penguncian daerah yang terkena dampak memiliki kelemahan, karena menggerogoti semangat demokrasi dan mengasingkan publik yang harus berperan aktif dalam upaya pencegahan.

"Partisipasi publik harus diamankan melalui keterbukaan dan transparansi," katanya.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia di Tengah Wabah Corona di Korea Selatan...

Korsel sangat proaktif dalam memberikan informasi yang dibutuhkan warga negaranya agar tetap aman, termasuk briefing media dua kali sehari.

Ada juga peringatan darurat yang dikirimkan melalui ponsel ke mereka yang tinggal atau bekerja di distrik-distrik tempat kasus baru terkonfirmasi.

Rincian tentang riwayat perjalanan pasien yang dikonfirmasi juga tersedia di situs web kota.

Beberapa ada yang dijabarkan sampai ke tempat tinggal atau majikan pasien, yang dapat mempermudah mereka diidentifikasi secara individu.

Pentingnya menjaga kebersihan juga ditekankan.

Baca juga: Rusia Sumbang Alat Tes Corona ke Korea Utara hingga Pecahan Uni Soviet

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com