Korsel sangat proaktif dalam memberikan informasi yang dibutuhkan warga negaranya agar tetap aman, termasuk briefing media dua kali sehari.
Ada juga peringatan darurat yang dikirimkan melalui ponsel ke mereka yang tinggal atau bekerja di distrik-distrik tempat kasus baru terkonfirmasi.
Rincian tentang riwayat perjalanan pasien yang dikonfirmasi juga tersedia di situs web kota.
Beberapa ada yang dijabarkan sampai ke tempat tinggal atau majikan pasien, yang dapat mempermudah mereka diidentifikasi secara individu.
Pentingnya menjaga kebersihan juga ditekankan.
Baca juga: Rusia Sumbang Alat Tes Corona ke Korea Utara hingga Pecahan Uni Soviet
Warga Korsel jarang meninggalkan rumah tanpa mengenakan masker, dan banyak bangunan memasang tulisan "Tanpa Masker, Dilarang Masuk".
Pekerja restoran dan staf ritel pun memakai masker saat melayani pelanggan.
"Saya awalnya tidak suka memakai masker karena mencium bau napas saya sendiri. Tapi suatu ketika saya bersin-bersin di kereta, lalu penumpang lain mengerutkan kening dan menjauh dari saya."
"Pada saat itu saya memutuskan untuk mengikuti aturan dengan memakai masker," kata Min Gyeong-wook, seorang karyawan berusia 35 tahun.
Selain itu, negara pimpinan Moon Jae-in ini juga memiliki langkah-langkah kreatif.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan