Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Catatkan 9.000 Kasus Virus Corona, Iran Tetap Diapresiasi WHO

Kompas.com - 12/03/2020, 05:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan apresiasi kepada Iran, meski negara itu mencatatkan 9.000 kasus virus corona.

Pernyataan itu diutarakan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, di tengah mengumumkan virus itu sebagai sebuah pandemi global.

Berdasarkan data dari Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering Universitas John Hopkins, Iran tak hanya mencatat 9.000 kasus positif.

Baca juga: WHO Umumkan Virus Corona sebagai Pandemi Global

Negara yang dipimpin Ayatollah Ali Khamenei tersebut melaporkan 354 kaasus kematian, dengan 2.959 lainnya dinyatakan sembuh.

"Iran sudah memberikan upaya terbaiknya," ucap Tedros dalam konferensi pers di markas WHO di Jenewa, Swiss, dilansir AFP Rabu (11/3/2020).

Dia menuturkan, tantangan yang dihadapi Teheran saat ini adalah kurangnya peralatan. "Kami mencoba mengupayakan dukungan kepada mereka," paparnya.

Sejumlah pejabat tinggi Iran dilaporkan positif terinfeksi virus corona. Antara lain Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi.

Baca juga: Arab Saudi: Iran Harus Bertanggung Jawab atas Wabah Virus Corona

Pejabat yang juga ketua satuan tugas pencegahan corona itu dikenal setelah pada Februari lalu, dia berkeringat dan batuk saat memberikan keterangan.

Kemudian Mahmoud Sadeghi, seorang anggota berpengaruh di parlemen lokal juga dinyatakan tertular virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut.

Selain itu terdapat Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar, juga dilaporkan positif terinfeksi virus itu.

Namun, kabar melegakan datang dari Menteri Industri, Pertambangan, dan Bisnis Reza Rahmani yang dikabarkan telah pulih dari corona.

Lebih lanjut, Tedros mengumumkan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu setelah penularan di luar negara asal, China, meningkat pesat.

Baca juga: Berkeringat Saat Konferensi Pers, Menteri Iran Ini Ternyata Terinfeksi Virus Corona

Saat ini merujuk kepada data dari Universitas John Hopkins, terdapat lebih dari 121.000 kasus yang dilaporkan dari seluruh dunia.

Pejabat berusia 55 tahun itu menyoroti kasus di luar China, yang meningkat hingga 13 kali lipat, dengan jumlah negara yang terinfeksi meningkat tiga kali lipat.

"Dalam beberapa hari atau pekan mendatang, kita akan melihat peningkatan jumlah kasus, kematian, hingga negara terinfeksi yang jauh lebih tinggi," katanya.

Sementara memuji negara yang sigap dalam menangani Covid-19, Tedros juga memperhatikan ada negara yang dianggap tidak cukup cepat menerapkan langkah pencegahan.

"Kami benar-benar khawatir dengan kecepatan penyebaran, tingkat keparahan, dan ketidaksiapan pemerintah dalam menanganinya," jelasnya.

Baca juga: Di Iran, dalam Sehari Bertambah 1.000 Kasus Baru Infeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com