Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI di Inggris: Pembelian Masker Dibatasi 5 Buah Per Orang

Kompas.com - 11/03/2020, 20:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Di tengah merebaknya virus corona di Eropa, Inggris termasuk negara yang jumlah kasusnya terendah. Seorang WNI menceritakan bagaimana Inggris menghadapi wabah mematikan ini.

Data dari Johns Hopkins University menyebutkan jumlah kasus infeksi Covid-19 di "Negeri Ratu Elizabeth" sampai Rabu (11/3/2020) sebanyak 382, dengan 18 pasien pulih dan 6 korban meninggal.

Saat dihubungi Kompas.com hari ini, Munawir Aziz selaku Sekretaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Inggris menguraikan langkah-langkah pemerintah Inggris menangani virus SARS-CoV-2.

Baca juga: PCINU Inggris Beri 4 Tips untuk Indonesia Tangani Virus Corona

"Yang saya tahu, pemerintah Inggris sangat aware dengan penangan virus corona ini."

"Sejak awal, sekitar Januari 2020 lalu, ketika penyebaran virus masih di China, pemerintah Inggris sudah memberlakukan peraturan ketat di bandara atau border imigrasi."

"Mereka yang bepergian dari China, harus melapor ke unit kesehatan terdekat (GP atau dokter), lalu disarankan istirahat atau bekerja dari rumah atau tidak keluar rumah selama 14 hari," terang pria yang menimba ilmu di Parkes Institute Southampton ini.

GP adalah singkatan General Practice, semacam klinik atau dokter umum di Inggris.

Di Inggris awalnya juga sempat terjadi kepanikan. Tapi, pemerintah Inggris bergerak cepat dengan informasi satu pintu via NHS (National Health Service), yang merupakan Departemen/Pelayanan Kesehatan Inggris.

Menurut Munawir, informasi di situ sangat akurat dan tercantum cara-cara teknis meminimalkan penyebaran virus.

Petunjuk untuk mengikuti kebijakan dari NHS pun telah diinfokan oleh KBRI London sebagai pemberitahuan untuk para WNI.

Baca juga: Menteri Kesehatan Inggris Positif Tertular Virus Corona

"Selain itu, melalui sekolah-sekolah dan kampus, ada informasi rutin real time dengan tujuan edukasi penanganan virus dengan teknis yang mudah dipahami."

"Anak-anak yang di Sekolah Dasar, sudah paham bagaimana cuci tangan sebelum masuk ruangan atau rumah, dan mereka peduli akan hal itu," imbuhnya.

Kemudian terkait kondisi para WNI di Inggris sejauh ini, Munawir menyatakan WNI di Inggris aman dan sehat, belum atau tidak ada laporan yang menunjukkan WNi di Inggris terinfeksi (virus) corona.

Munawir, yang tinggal di Inggris sejak Mei 2018, kemudian membandingkan situasi di Inggris dengan negara-negara Eropa lainnya yang terdampak virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini.

"Meski tren pasien yang terinfeksi (virus) corona cenderung naik di Inggris, tapi lebih aman dari negara-negara Eropa (lainnya)."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com