Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Umumkan 1 Pegawainya Terkena Virus Corona

Kompas.com - 11/03/2020, 16:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Luar Angkasa AS (NASA) mengonfirmasi satu pegawainya positif terkena virus corona.

Dilaporkan Sky News Selasa (10/3/2020), karyawan yang tak disebutkan identitasnya itu bertugas di Pusat Penelitian Ames di Silicon Valley.

NASA menyatakan, akses fisik menuju ke Ames sudh diperketat setelah si pegawai positif terinfeksi Covid-19, penyakit yang ditimbulkan virus corona.

Baca juga: Wabah Virus Corona: NASA Laporkan Penurunan Drastis Polusi di China

Banyak dari staf kemudian diinstruksikan untuk bekerja saja dari rumah. Badan antariksa berusia 63 tahun itu melakukannya sebagai bentuk langkah pencegahan.

Administrator Jim Bridenstine menjelaskan, pengetatan akses masuk tak hanya memberi mereka keleluasaan melacak siapa saja karyawan yang melakukan kontak dengan si penderita.

Namun juga memperkirakan area mana saja yang membutuhkan penanganan tambahan, sekaligus memitigasi potensi terpaparnya pegawai yang lain.

"Berkoordinasi dengan aparat, fasilitas Ames bekerja melacak dan memberi tahu individu yang mungkin melakukan kontak dengan penderita," jelas Bridenstine.

Dia melanjutkan, staf yang diizinkan untuk memasuki kawasan penelitian hanyalah mereka yang bekerja di sektor kritis dan menunjang keberhasilan misi.

Berlokasi di Moffett Field, California, Pusat Penelitian Ames adalah satu dari 10 kawasan penelitian lapangan yang dipunyai NASA.

Di sana, dilakukan penelitian serta pengembangan di bidang penerbangan, eksplorasi teknologi, maupun ilmu pengetahuan.

Selain mengumumkan kasus positif stafnya, NASA juga melaporkan bahwa tiga misi udara Earth Science ditunda hingga akhir tahun ini.

Kasus infeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut sudah mencapai 1.025 di AS, di mana dilaporkan adanya 23 korban meninggal.

Para pakar memperingatkan, pengurangan laporan kasus infeksi yang terjadi di sejumlah negara harusnya tidak boleh dilihat sebagai akhir dari wabah.

Laboratorium milik militer pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin virus corona Covid-19.

Baca juga: RS di Jerman Kembangkan Layanan Drive Through bagi Suspect Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com