Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MBS Perintahkan Penangkapan Tiga Anggota Senior Kerajaan Arab Saudi

Kompas.com - 07/03/2020, 12:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Media AS mengabarkan, tiga anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, termasuk adik laki-laki Raja, ditangkap atas perintah MBS tanpa alasan yang jelas. 

Tiga anggota keluarga Kerajaan ditangkap pada Jumat (6/3/2020) pagi berdasarkan keterangan New York Times dan Wall Street Journal.

Dua dari anggota keluarga itu merupakan figur paling berpengaruh di Saudi.
Penahanan ini berkaitan dengan perintah dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Peristiwa penangkapan ini mengingatkan pada 2017, ketika belasan tokoh keluarga Kerajaan Saudi yang terdiri dari kementerian dan pebisnis ditahan di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh setelah perintah penangkapan keluar dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Baca juga: PM Israel Dikabarkan Bertemu Putra Mahkota MBS, Ini Jawaban Arab Saudi

Tiga orang itu di antaranya adik laki-laki sang Raja, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef, dan sepupu putra mahkota Pangeran Nawaf bin Nayef.

Mohammed bin Nayef tadinya seorang menteri dalam negeri sebelum diturunkan dan menjadi tahanan keluarga Kerajaan oleh Mohammed bin Salman pada 2017.

Para penjaga tiba di lingkungan rumah keluarga Kerajaan menggunakan masker wajah dan berpakaian serba hitam ketika berusaha melakukan penangkapan.

Jika memang benar, hal ini merupakan upaya signifikan yang dilakukan oleh putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk melakukan konsolidasi atas posisinya.

Pangeran Ahmed bin Abdelaziz yang ditangkap merupakan salah satu dari anak laki-laki terakhir yang bertahan dalam keluarga Kerajaan.

Raja Abdelaziz dahulunya merupakan pesohor yang dihormati di seluruh keluarga Kerajaan.

Pangeran senior lainnya yang ditangkap, Mohammed bin Nayef, tadinya berada di urutan ahli waris takhta Kerajaan sampai akhirnya dia dikeluarkan dari daftar tiga tahun lalu.

Sebelumnya, sebagai menteri dalam negeri, dia dipuji karena berhasil mengalahkan pemberontakan Al-Qaeda yang sempat mencengkeram Arab Saudi pada 2000-an.

Baca juga: Putra Mahkota MBS, Sosok Kunci dalam Reformasi Arab Saudi

Kini belum ada konfirmasi resmi secara langsung atau penolakan terhadap berita yang diterbitkan di media AS, tetapi memang urusan istana di Arab Saudi sering kali diselimuti kerahasiaan.

The New York Times memberitakan, salah satu motif yang menjadi kemungkinan akan penahanan tiga orang anggota kerajaan itu adalah usia Raja Salman yang menginjak 84 tahun.

Meski putra mahkota diperkirakan menjadi penguasa de fakto Kerajaan Arab Saudi setelah dirinya diangkat menjadi putra mahkota oleh sang ayah pada 2016, peristiwa penangkapan ini seakan-akan melahirkan praduga lain.

Putra mahkota sepertinya sedang berusaha mengunci penantang-penantangnya yang potensial untuk mengalahkannya dalam persaingan kekuasaan sebelum ayahnya wafat.

Sejauh ini, Mohammed bin Salman sejak diangkat menjadi putra mahkota tampak sangat ambisius untuk memodernisasikan nilai-nilai konservatif Kerajaan Saudi. Sampai saat ini, dia telah mengizinkan perempuan di Arab Saudi untuk mengemudikan mobil dan membuka kembali bioskop yang telah ditutup selama 35 tahun.

Baca juga: Putra Mahkota MBS Dituding Retas Ponsel Jeff Bezos, Arab Saudi Beri Jawaban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com