KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk mundur karena tak ingin bekerja sama dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik (DAP) sekaligus Menteri Keuangan Lim Guan Eng dalam pernyataan tertulis.
Dilansir The Star, Senin (24/2/2020), Lim menyatakan, DAP akan tetap mendukung Mahathir Mohamad, dan bakal diumumkan di pertemuan darurat koalisi Pakatan Harapan.
Baca juga: Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri
Dia menuturkan bahwa Dr M, julukan Mahathir, memutuskan mundur sebagai PM Malaysia karena dia tidak ingin bekerja sama dengan UMNO.
Sebagai informasi, UMNO merupakan bekas kendaraan politik politisi berusia 94 tahun itu sejak 1946 silam hingga 2016, sebelum dia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Melalui UMNO yang menjadi motor koalisi Barisan Nasional, Mahathir sempat menduduki jabatan sebagai orang nomor satu "Negeri "Jiran" pada 1981 sampai 2003.
Namun, pada 2016, dia membawa Bersatu bergabung dengan koalisi oposisi, Pakatan Harapan, yang dipimpin mantan musuh politiknya, Anwar Ibrahim.
Secara bersamaan, keduanya mengalahkan Barisan yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak dalam pemilihan Mei 2018 lalu.
Baca juga: PM Malaysia Mundur, Mahathir Mohamad Trending di Twitter Indonesia
"Konsistensi dan keputusan untuk menentang UMNO seharusnya didukung oleh seluruh rakyat Malaysia," jelas menteri 59 tahun itu.
Lim berujar, DAP memuji posisi politik Mahathir yang tidak ingin bersinggungan dengan UMNO, di mana pemimpinnya disebut korup dan melakukan serangkaian kesalahan fatal.
"Ini adalah pertama kalinya ada Perdana Menteri Malaysia yang mundur karena berprinsip pada integritas dan memerangi korupsi," tegasnya.
Pernyataan yang sama juga diutarakan Anwar Ibrahim, selepas dia terlibat pembicaraan empat mata dengan Mahathir di kediaman pribadinya, The Mines.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang masuk ke dalam anggota Pakatan itu menuturkan bahwa nama Dr M dimanfaatkan oleh internal partainya dan pihak lain.
Baca juga: Sebelum Mundur, Mahathir Sempat Temui Anwar Ibrahim
"Saya memohon atas nama PKR dan Pakatan, agar Dr Mahathir tetap tinggal. Meski begitu, beliau mempunyai pandangan lain," jelasnya.
"Dia sudah menekankan maksudnya bahwa sampai kapan pun, tidak mungkin dia akan bekerja sama dengan mereka yang berasal dari rezim masa lalu (UMNO)," ujarnya.
Sebelumnya, Mahathir Mohamad diumumkan sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Raja Malaysia, Sultan Abdullah, pukul 13.00 waktu setempat.
Kabar tersebut terjadi setelah sehari sebelumnya (23/2/2020), Bersatu dan sejumlah politisi lain PKR melakukan pertemuan rahasia dengan UMNO.
Inti dari pertemuan itu adalah menjegal langkah Anwar sebagai PM dengan membentuk blok pemerintahan baru, di mana Mahathir tetap sebagai PM.
Sesuai dengan janji ketika memenangi pemilu Mei 2018, Mahathir akan menyerahkan tampuk kepemimpinan "Negeri Jiran" kepada Anwar Ibrahim.
Baca juga: Anwar Ibrahim: Mahathir Dimanfaatkan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.