Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

TEHERAN, KOMPAS.com - Israel telah meluncurkan serangan ke Iran, kata dua pejabat Amerika Serikat kepada mitra dari BBC di Amerika Serikat, CBS News.

Sebuah ledakan terdengar di barat laut Kota Isfahan, yang berjarak sekitar 350 kilometer dari Teheran, pada Jumat (19/4/2024) menurut laporan Kantor berita Fars.

Menurut laporan Fars, ledakan itu terjadi di dekat bandara internasional Kota Isfahan. Namun sejauh ini, belum ada penjelasan mengenai kemungkinan penyebabnya.

Ada apa di Isfahan?

Provinsi Isfahan merupakan lokasi pangkalan udara militer Iran, tempat produksi rudal besar, dan fasilitas nuklir.

Sejauh ini, kantor berita IRNA melaporkan sistem pertahanan udara di Iran telah diaktifkan di beberapa provinsi.

Menurut Reuters, sebanyak tiga drone yang terlihat di langit Isfahan telah dihancurkan oleh sistem pertahanan udara tersebut.

Peristiwa ini membuat penerbangan komersial ke kota-kota besar Iran termasuk Isfahan, Shirax, dan Teheran dibatalkan.

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah usai serangan rudal dan drone Iran ke Israel pada Sabtu lalu.

Teheran bersikukuh bahwa tindakan itu merupakan balasan atas dugaan serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April lalu yang menewaskan 13 orang.

Beberapa jam sebelum kejadian pagi ini, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian memperingatkan bahwa negaranya akan menanggapi setiap aksi balasan yang dilakukan Israel secara “segera dan pada level maksimum”.

Seberapa jauh Iran dari Israel?

Israel berjarak lebih dari 2.100 kilometer dari Iran.

Tim Ripley, editor dari Defence Eye –sebuah media bidang pertahanan di Inggris– mengatakan bahwa rudal adalah cara utama bagi Israel untuk menyerang Iran.

Iran memiliki program rudal terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.

Pada 2022, Jenderal Kenneth McKenzie dari Komando Pusat AS mengatakan bahwa Iran memiliki “lebih dari 3.000” rudal balistik.

Menurut Proyek Pertahanan Rudal CSIS, Israel juga mengekspor rudal ke beberapa negara.

'Menghukum' lewat serangan jarak jauh

Menurut Ripley, sangat kecil kemungkinan Israel akan melakukan perang darat dengan Iran.

“Keunggulan besar Israel adalah kekuatan udara dan persenjataannya. Jadi, Israel punya potensi untuk melancarkan serangan udara terhadap target-target utama di Iran,” kata Ripley.

Ripley mengatakan Israel kemungkinan besar akan membunuh para pejabat Iran dan menghancurkan instalasi minyak Iran melalui serangan udara.

“Intinya adalah ‘menghukum’. Para pejabat militer dan politisi Israel selalu menggunakan kata itu. Itu adalah bagian dari filosofi mereka, bahwa mereka harus menyakiti untuk membuat lawan mereka berpikir dua kali melawan Israel.”

Sebelumnya, tokoh-tokoh penting militer dan sipil Iran telah tewas dalam rangkaian serangan udara, termasuk yang terjadi di gedung konsulat Iran di Suriah pada 1 April.

Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, maupun atas sejumlah serangan lainnya yang menargetkan pejabat tinggi Iran. Namun mereka juga tidak pernah membantahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/19/140825570/israel-serang-iran-ledakan-terdengar-di-kota-isfahan-ada-apa-di-sana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke