Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Minggu Serang RS Al-Shifa, Israel Klaim Temukan Senjata dan Dokumen Intelijen

GAZA, KOMPAS.com - Pasukan Israel telah keluar atau meninggalkan rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada Senin (1/4/2024).

Rumah sakit tersebut kini kondisinya hancur akibat operasi yang dilancarkan militer Israel selama dua minggu.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pasukan tersebut mengeklaim membunuh milisi dan menemukan banyak senjata serta dokumen intelijen di daerah tersebut.

Penggerebekan itu terjadi setelah Israel mengatakan bahwa mereka memiliki data intelijen yang mengindikasikan Hamas menggunakan RS tersebut sebagai basis untuk melancarkan serangan.

Namun, Hamas membantah menggunakan situs medis untuk melakukan operasi militernya.

Sebagaimana diberitakan BBC, pertempuran sengit terjadi di sekitar rumah sakit tersebut yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam sebuah pernyataan setelah penarikan pasukannya pada hari Senin ini, IDF mengatakan, pasukannya telah menyelesaikan aktivitas operasional yang tepat di area RS Shifa dan keluar dari area tersebut.

"Tentara membunuh teroris dalam pertempuran jarak dekat, menemukan banyak senjata dan dokumen intelijen di seluruh rumah sakit, sekaligus mencegah bahaya bagi warga sipil, pasien, dan tim medis," terang IDF.

Sebelumnya, laporan media Palestina mengatakan, puluhan mayat ditemukan di sekitar kompleks tersebut, mengutip para saksi dan kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

BBC belum memverifikasi laporan tersebut. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, 21 pasien meninggal di Al-Shifa dalam dua minggu terakhir.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, lebih dari 200 militan terbunuh.

Ketika penggerebekan pertama kali diumumkan, kepala juru bicara IDF Daniel Hagari menuturkan, Hamas telah berkumpul kembali di dalam rumah sakit Al-Shifa.

IDF kemudian mengatakan bahwa mereka melancarkan operasi dengan target yang presisi di halaman rumah sakit dan mendesak warga sipil yang mengungsi dan berlindung di halaman tersebut untuk segera pergi.

Para saksi melaporkan adanya tembakan keras dan tank di sekitar fasilitas tersebut ketika penggerebekan dimulai pada 18 Maret 2024 dini hari.

Al-Shifa digerebek pada awal konflik setelah Israel mengatakan mereka memiliki bukti bahwa sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober dibawa ke sana.

Diketahui, Israel telah lama menuduh Hamas menggunakan infrastruktur kesehatan sipil sebagai kedok untuk melancarkan operasinya, tetapi hal ini dibantah oleh kelompok Hamas.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan situasi di RS Al-Shifa sebagai "pengepungan".

Dalam sebuah posting di media sosial X yang dibuat sebelum penarikan pasukan, dia mengatakan, lebih dari 100 orang masih berada di dalam Al-Shifa berjuang karena kekurangan makanan, air, dan pasokan medis.

Namun Netanyahu menegaskan kembali bahwa Al-Shifa adalah sarang Hamas dan memuji upaya tentara Israel dalam melakukan serangan mendadak yang tepat dan cepat.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/01/163154670/2-minggu-serang-rs-al-shifa-israel-klaim-temukan-senjata-dan-dokumen

Terkini Lainnya

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke