Komentar Pashinyan dilontarkan dua hari setelah pertempuran kecil di perbatasan kedua negara yang menewaskan empat tentara Armenia.
Kedua negara bertetangga di Kaukasus ini terus bersitegang sejak Baku merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang dihuni orang-orang Armenia pada September 2023.
“Analisis kami menunjukkan Azerbaijan ingin melancarkan aksi militer di beberapa bagian perbatasan dengan prospek mengubah eskalasi militer menjadi perang skala penuh melawan Armenia,” kata Pashinyan dalam pertemuan pemerintah, dikutip dari kantor berita AFP.
"Niat ini terbaca dalam semua pernyataan dan tindakan Azerbaijan," tambahnya.
Yerevan khawatir Azerbaijan—yang semakin berani setelah keberhasilan di Karabakh—dapat menyerbu wilayah Armenia untuk membuat jembatan darat ke eksklave Nakhchivan.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev—yang kembali memenangi pemilu bulan ini—saat dilantik pada Rabu (14/2/2024) berujar, Armenia-lah, bukan Azerbaijan, yang memiliki klaim teritorial belum terselesaikan.
“Kami tidak memiliki klaim teritorial terhadap Armenia. Dan mereka harus melepaskan klaim mereka. Memeras kami akan sangat merugikan mereka,” ucapnya.
Pashinyan dan Aliyev sebelumnya menyatakan, perjanjian perdamaian bisa saja ditandatangani pada akhir tahun lalu, tetapi pembicaraan yang dimediasi secara internasional ini gagal menghasilkan terobosan.
Pada Selasa (13/2/2024), Armenia dan Azerbaijan saling menuduh menembaki perbatasan mereka yang bergejolak. Pertempuran kecil ini menurut Armenia menewaskan empat tentaranya.
https://www.kompas.com/global/read/2024/02/15/165642370/armenia-sebut-azerbaijan-rencanakan-perang-skala-penuh