Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Buka 520.000 Lowongan Pekerjaan di Sektor Pertahanan untuk Perang di Ukraina

Kremlin mengerahkan sumber daya sangat besar dalam invasi ke Ukraina, dan sektor pertahanan menyumbang mayoritas pertumbuhan ekonomi di negara yang terkena sanksi dari berbagai negara itu.

“Dalam satu setengah tahun terakhir saja, 520.000 lapangan kerja baru dibuka di bidang pertahanan,” kata Putin dalam forum politik dengan para pekerja sektor pertahanan di Kota Tula, Rusia barat.

“Agar sukses di medan perang saat ini, kita perlu bereaksi dengan cepat dan tepat terhadap apa yang terjadi di sana,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

“Jadi siapa yang melakukan semuanya lebih cepat, dialah pemenangnya,” katanya.

Setelah berbulan-bulan Rusia dan Ukraina tak menciptakan kemajuan di medan perang, Moskwa mengerahkan lebih banyak orang dan meningkatkan produksi senjata.

Tahun lalu, Pemerintah Rusia mengumumkan rencana kenaikan anggatan militer besar-besaran sebanyak 68 persen, melebihi total anggaran pendidikan, perlindungan lingkungan, dan kesehatan.

  • Mahkamah Internasional Akan Keluarkan Putusan Kasus Terorisme Rusia yang Diajukan Ukraina
  • Muncul Rumor Zelensky Minta Panglima Ukraina Mundur, Rusia Sebut Kyiv Terpecah
  • Rusia dan Ukraina Bertukar Ratusan Tawanan Perang

Peningkatan dana itu memicu tingginya permintaan dalam perekonomian Rusia, menarik pekerja dari industri sipil yang sudah kekurangan tenaga kerja, dan menyebabkan inflasi.

Sejak perang pecah di Ukraina hampir dua tahun lalu, angka pengangguran di Rusia turun ke rekor terendah, sedangkan beberapa sektor non-pertahanan melaporkan kekurangan tenaga kerja yang parah.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/03/174700070/rusia-buka-520.000-lowongan-pekerjaan-di-sektor-pertahanan-untuk-perang

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke