Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Pemilu 2024, Berikut Persiapan Berbagai PPLN di Eropa

Saat dihubungi Kompas.com, sejumlah PPLN di Eropa mengatakan bahwa mereka menyiapkan segala hal yang perlu agar pelaksanaan pemilu 2024 di Benua Biru berjalan lancar.

PPLN Frankfurt di Jerman sejak jauh hari menyiapkan gedung representatif agar kericuhan lima tahun silam, yakni Pemilu 2019, tidak terulang.

"Kami menyewa gedung agak di pinggiran kota dan menyiapkan tenaga keamaan eksternal,“ ujar Muhammad Sofyan Muslim, Divisi Sosialisasi PPLN Frankfurt, kepada Kompas.com.

PPLN Frankfurt memilih gedung berkapasitas cukup di Ober strasse 4a, Frankfurt am Main.

"Parkirnya luas dan sambil menunggu mencoblos, bisa berada di dalam gedung,“ kata Sofyan.

Menunggu di dalam gedung ini, imbuh Sofyan, sangat penting bagi kenyamanan pemilih. "Bayangkan di musim dingin, jika menunggu di luar, akan tidak nyaman,“ lanjutnya.

Selain penggunaan gedung yang representatif, PPLN Frankfurt juga menyewa tenaga keamanan eksternal.

"Mereka tegas, siapa yang tidak taat aturan, tidak akan bisa masuk,“ imbuh Sofyan. Tenaga keamanan eksternal ini diperlukan untuk menghadapi pemilih yang tidak memenuhi syarat.

"Dengan jumlah pemilih puluhan ribu, kami siap-siap jika ada yang ngotot mau nyoblos, tapi tidak memenuhi syarat sebagai pemilih,“ kata Sofyan.

PPLN Frankfurt termasuk salah satu PPLN besar di Eropa, tercatat memiliki Daftar Pemilih Tetap sebanyak 11.437 orang.

Sebagian besar akan datang langsung ke TPS di Ober Strasse 4a yakni 4.290 orang, dan 7.147 orang memutuskan mencoblos melalui pos.

"Namun, kami tetap mengantisipasi pemilih lewat pos yang juga bisa datang langsung,“ imbuh Sofyan.

Jumlah ini diperkirakan akan berubah, alias bertambah, lantaran banyaknya pemilih yang pindah dan pemilih khusus.

PPLN Den Haag patut memberikan perhatian besar terhadap kondisi cuaca per 10 Februari 2024 nanti saat pencoblosan dilakukan.

"Kami memiliki sekitar 13.000 pemilih tetap, jadi kami usahakan agar mereka tidak lama antre dan bisa masuk gedung secepatnya,“ tegas Irfan.

PPLN Den Haag, imbuh Irfan, sampai menyewa gedung khusus yang bisa menampung 8.000 orang.

"Jadi mereka bisa menunggu di dalam gedung, dengan penghangat ruangan,“ katanya. Antre di luar, dalam suhu minus, sangat tidak nyaman. Apalagi bagi mereka yang datang dari jauh,“ imbuh Irfan.

PPLN Den Haag menjadi salah satu PPLN yang mengurus pemilu dengan jumlah pemilih paling besar di Eropa. Antrean panjang dan kondisi cuaca menjadi perhatian sejak awal.

"Juga ada basar makanan, jadi bagi yang lapar juga bisa makan,“ terangnya.

PPLN Den Haag memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 13.000, dengan sekitar 2.000 di antaranya memilih lewat pos.

Sisanya, sekitar 11.000 orang akan datang langsung ke sembilan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Den Haag.

"Tujuh TPS untuk DPT, dan 2 TPS untuk pemilih lewat pos namun ingin juga datang langsung,“ katanya.

Kendati demikian, PPLN Den Haag tidak sampai menggunakan tenaga keamanan asing. "Kami akan menggunakan tenaga keamanan dari masyarakat Indonesia yang ada di sini,“ katanya.

"Dari situ akan ada informasi lengkap bagaimana pelaksanaan pencoblosan di London,“ kata Denny

Meskipun tidak memiliki jumlah DPT sebanyak PPLN Frankfurt atau Den Haag, PPLN London tetap mempersiapkan diri dengan baik.

"Kami juga mempertimbangkan musim dingin, makanya pemilu di London akan dilaksanakan di indoor (dalam ruangan), dengan menyewa gedung representatif. Mudah mudahan chaos (kekacauan) lima tahun silam tidak terjadi,“ katanya.

PPLN London akan menyewa The Kia Oval (Jardin Suite), Kennington, London, sedangkan di Manchester mereka menggunakan Holiday Inn City Center.

Perhatian awal PPLN London, kata Denny, dilakukan saat mengecek kembali daftar alamat pemilih. Lima tahun silam, katanya, sangat banyak surat suara yang dikirimkan melalui pos kembali ke PPLN London.

"Tahun ini jauh berkurang dan bisa berhemat banyak,“ kata Denny.

PPLN London akan menyiapkan tiga TPS untuk pemilih yang memilih datang langsung ke London, dan satu TPS untuk pemilih pos yang ingin datang mencoblos langsung ke lokasi.

"Mereka yang berhak memilih tapi tidak atau belum terdaftar, juga bisa datang ke lokasi. Untuk kalangan ini baru akan dilayani setelah pukul 17.00. Itu pun jika surat suara masih ada,“ kata Denny.

PPLN London memiliki DPT sekitar 4.000 orang. Jumlah ini akan difasilitasi dengan tiga TPS yang berada di London dan Manchester.

Mistin, Ketua PPLN Roma, mengaku sedang kordinasi dengan PPU Pusat untuk meminta tambahan surat suara.

"Banyak mahasiswa baru yang datang, sehingga jumlah pemilih tambahan mencapai ratusan,“ katanya.

Saat ini PPLN Roma—juga membawahi wilayah Milan, Malta, dan Siprus—memiliki Daftar Pemilih Tetap sebanyak 1.802. Sebanyak 598 orang memilih jalur pos, sisanya akan datang langsung ke TPS Roma, Milan, Malta dan Siprus.

Mistin khawatir jika surat suara tambahan tidak dikabulkan, kericuhan bisa terjadi saat mereka datang ke lokasi TPS.

"Kami hanya punya tujuh surat suara tambahan, sementara kekurangan 300-an surat suara,“ paparnya.

Bertempat di Mattenhofsaal, Muri, pinggiran kota Bern, PPLN akan melayani sekitar 500 pemilih yang memutuskan datang langsung.

"Selain pertimbangan banyaknya pemilih yang datang langsung, kami tentu saja juga memikirkan cuaca Februari yang masih termasuk musim dingin,“ tegas Rizka Desinta, Ketua PPLN Bern.

Lima tahun silam, PPLN Bern hanya memiliki sekitar 154 pemilih yang datang langsung.

"Waktu itu juga bulan April, sudah cukup hangat. Jumlah 154 pemilih saat itu masih bisa dilayani di TPS yang bertempat di KBRI Bern,“ imbuh Rizka.

Tenaga keamanan juga disiapkan PPLN Bern untuk antisipasi ketertiban.

"Dalam gedung ada dua orang, sesuai aturan KPU Pusat. Luar gedung, untuk urusan parkir dan sebagainya juga ada. Kami menggunakan tenaga keamanan dari luar,“ paparnya.

PPLN Swiss memiliki 1.768 DPT dengan 485 orang di antaranya memilih datang langsung.

"Sisanya memilih lewat pos. Kami berharap pemilih lewat pos sudah bisa mengirimkan kembali hak suara sampai paling lambat 14 Februari,“ kata Rizka.

Sementara itu, DPK (Daftar Pemilih Khusus) yakni yang punya hak suara, tetapi tidak sempat mendaftarkan diri ke PPLN Bern, akan dilayani per 10 Februari mulai pukul 17.00 waktu setempat.

"Sesuai aturan KPU juga. Sebelum jam itu, mereka tidak bisa dilayani,“ katanya.

Rizka berharap WNI di Swiss menggunakan hak suaranya. "Jangan golput, gunakan hak suara Anda,“ tegasnya.

Pemilu Indonesia 2024 di Eropa akan dilakukan pada 10 Februari. Jerman memiliki DPT sekitar 21.000 yang terbagi menjadi tiga PPLN, sedangkan Den Haag menjadi PPLN yang memiliki DPT sebanyak 11.000.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/30/141313870/jelang-pemilu-2024-berikut-persiapan-berbagai-ppln-di-eropa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke