United Airlines Temukan Baut Lepas di Pesawat 737 MAX Miliknya

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - United Airlines telah menemukan baut yang lepas pada pesawat Boeing 737 MAX 9 milik maskapai tersebut pada Senin (8/1/2024).

Baut itu ditemukan selama melakukan inspeksi terhadap seluruh pesawat Boeing 737 MAX 9, menyusul insiden pada penerbangan Alaska Airlines.

Diketahui, pada Jumat (5/1/2024) kemarin, sebuah pesawat penumpang Alaska Airlines melakukan pendaratan darurat setelah komponen penutup pintu sebelah kiri meledak.

Dalam sebuah pernyataan, United Airlines mengatakan telah menemukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah pemasangan pada sumbat pintu.

"Ada baut yang memerlukan pengencangan tambahan," kata pihak United Airlines dikutip dari AFP pada Selasa (9/1/2024).

"Kami sedang berupaya mengembalikan Boeing 737 MAX 9 kami ke layanan dalam beberapa hari mendatang," terangnya.

Saat ini, United Airlines telah membatalkan 200 penerbangan MAX 9 sejak insiden Alaska Airlines.

Bahkan pihak United juga memperkirakan akan ada pembatalan penerbangan yang lain pada hari Selasa ini.

Dijelaskan, steker pintu adalah panel penutup yang digunakan sebagai pintu keluar darurat di pesawat dengan konfigurasi kursi yang lebih kecil.

Menyusul insiden Alaska Airlines, Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan operator untuk menghentikan penerbangan 171 pesawat dengan konfigurasi yang sama.

Penyelidik AS terus menyelidiki insiden hari Jumat, namun para analis berpendapat bahwa kesalahan tersebut mungkin berasal dari cacat produksi atau mengenai kontrol kualitas.

Sedangkan pada hari Senin, FAA mengumumkan bahwa mereka menyetujui peta jalan bagi operator untuk menyelesaikan inspeksi yang mencakup penutup pintu kiri dan kanan, komponen serta pengencang.

Namun, pihak United Airlines menyatakan masih menunggu persetujuan akhir mengenai proses pemeriksaan penuh.

Sebelumnya pada bulan Desember, Boeing mendesak maskapai penerbangan untuk melakukan inspeksi tambahan guna memeriksa perangkat keras yang longgar pada sistem kendali kemudi pesawat.

Hal itu dilakukan setelah operator internasional menemukan baut dan mur yang hilang saat melakukan perawatan rutin.