Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakistan Akan Deportasi 1,7 Juta Imigran Ilegal dari Afghanistan

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pakistan sedang dalam proses mendeportasi sekitar 1,7 juta orang Afghanistan yang tinggal di negara itu tanpa dokumen, kata Pelaksana tugas (Plt) Perdana Menteri Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar.

Islamabad menuding orang-orang Afghanistan itu terlibat dalam serangan teror baru-baru ini dan menuduh Pemerintah Taliban di Kabul tidak cukup bertindak memberantas militan anti-Pakistan.

Ketika ditanya apakah Pakistan lebih aman setelah pengusiran masal, Kakar mengatakan langkah itu bukan taktik kontraterorisme.

“Kami ingin interaksi gerakan yang teregulasi dengan Afghanistan sebagai negara. Ini target utamanya,” kata Karkar dalam wawancara dengan VOA.

Komentar-komentar Karkar baru-baru ini yang merujuk kepada Pemerintah Taliban sebagai pemerintahan yang tidak sah, memantik kontroversi.

Kakar membantah Pakistan pernah menyokong Taliban Afghanistan dan menyangkal laporan-laporan bahwa pihaknya melindungi para pemimpin pemberontak saat itu. Dia menyebut laporan itu berlebihan.

“Ketika nanti kita harus memilih dan berkomitmen bersama kekuatan global dalam perang regional, kita harus memikirkan dan mempertimbangkan baik-baik sebelum menetapkan pilihan kita,” kata Karkar.

Dia mengeluhkan bahwa Pakistan disalahkan atas hasil perang 20 tahun, sedangkan pengorbanan manusia dan ekonomi tidak diakui.

  • Gempa Afghanistan: Sejumlah Pria Tolak Sentuh Perempuan yang Terluka atau Meninggal
  • Saking Parahnya, Gempa Bumi di Afghanistan Disebut Bencana di Atas Bencana
  • Afghanistan Revisi Jumlah Korban Gempa Turun Jadi 1.000 Orang Tewas

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Pakistan Bersiap Usir 1,7 Juta Imigran Ilegal Afghanistan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/11/18/190300670/pakistan-akan-deportasi-1-7-juta-imigran-ilegal-dari-afghanistan

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke