Azerbaijan Lakukan Operasi Anti-Teror di Nagorno-Karabakh Lawan Armenia

Selama berbulan-bulan terakhir ketegangan meningkat antara kedua negara Kaukasus itu.

Beberapa jam sebelumnya, Azerbaijan mengatakan bahwa enam warganya tewas akibat ledakan ranjau di Karabakh dan menyalahkan separatis Armenia.

“Langkah-langkah anti-teror lokal sudah diluncurkan di wilayah tersebut,” kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa pihaknya menggunakan senjata presisi tinggi di garis depan dan kedalaman.

Armenia dan Azerbaijan terlibat konflik puluhan tahun terkait Nagorno-Karabakh, yang memicu perang pada 1990-an dan 2020.

Wilayah yang memisahkan diri itu mayoritas dihuni orang Armenia, tetapi dunia mengakuinya sebagai bagian dari Azerbaijan.

Azerbaijan menyebut adanya penembakan sistematis terhadap posisinya oleh separatis Armenia di Karabakh, serta penambangan yang terus berlanjut dan menuduh Yerevan melakukan penambahan pasukan.

Dikatakan juga bahwa pihaknya berulang kali memperingatkan pelanggaran gencatan senjata--ditengahi Rusia untuk mengakhiri perang pada 2020--dan menyebutnya sumber ancaman serius bagi perdamaian serta stabilitas di kawasan.

• Azerbaijan: Rusia Tak Penuhi Kewajiban Kesepakatan Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh
• Armenia dan Azerbaijan Maju ke Arah Normalisasi Hubungan Setelah Sepakati Integritas Wilayah Nagorno-Karabakh

Ledakan terdengar pada Selasa (19/9/2023) di kubu separatis Armenia di Stepanakert, Nagorno-Karabakh, kata reporter AFP.

Azerbaijan sudah memberitahu Rusia dan Turkiye tentang aktivitas militer yang dilakukannya di Karabakh.

Dalam perang enam minggu pada 2020, Azerbaijan mendapat kembali kendali Nagorno-Karabakh melalui pertempuran yang berakhir dengan kesepakatan damai ditengahi Rusia.