Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kontes Warga Negara Paling Malas, Peserta Dilarang Berdiri Bahkan Duduk

Seperti namanya, tujuan dari kompetisi ini adalah untuk melihat kontestan mana yang memiliki waktu tidur terlama dan dapat berbaring lebih lama dibandingkan kontestan lainnya, Metro melaporkan.

Kompetisi aneh ini diadakan di desa resor Brezna di Montenegro utara.

Tantangan tahun ini dimulai pada pertengahan Agustus dan kini memasuki hari ke-26, karena hanya tersisa tujuh dari 21 peserta.

Para kontestan ini bersaing untuk mendapatkan hadiah utama sebesar 1.070 dollar AS.

Sesuai aturan perlombaan, peserta yang bertanding sambil berbaring diperbolehkan tidur, memenuhi kebutuhan makan dan minuman, membaca buku, dan menggunakan telepon.

Namun, duduk dan berdiri dianggap melanggar aturan. Kontestan diperbolehkan memiliki waktu 10 menit setiap delapan jam untuk pergi ke toilet.

Tahun lalu, rekor berbaring dicapai dalam 117 jam, namun tahun ini, kompetisi tersebut telah melewati 26 hari, lapor New York Post.

''Kami semua merasa baik-baik saja, luar biasa, tidak ada masalah kesehatan, mereka memanjakan kami, yang perlu kami lakukan hanyalah tetap berbaring,'' kata juara 2021 Dubravka Aksic.

Kontes ini diluncurkan di negara kecil ini 12 tahun yang lalu untuk mengejek mitos populer yang menyebut orang Montenegro sebagai orang yang malas, jelas Radonja Blagojevic, salah satu penyelenggara kompetisi.

''Kami mengadakan kompetisi berbaring ini sebagai parodi, memanfaatkan stereotipe bahwa orang Montenegro itu malas, untuk melihat siapa yang bisa bertahan paling lama. Saat ini, ada tujuh dari 21 kontestan yang mendaftar tahun ini,'' kata Blagojevic.

Dia mengatakan tujuh kontestan yang tersisa dari 21 peserta telah berbaring selama 463 jam sejauh ini.

Secara tradisional, kompetisi diadakan di bawah pohon maple, namun karena cuaca buruk, mereka malah pindah ke gubuk kayu.

Kompetitor sejauh ini dalam kondisi sehat dan bugar.

https://www.kompas.com/global/read/2023/09/17/121500170/kontes-warga-negara-paling-malas-peserta-dilarang-berdiri-bahkan-duduk

Terkini Lainnya

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke