Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Eks PM Pakistan Imran Khan Dipenjara 3 Tahun

Mantan bintang kriket internasional itu kemudian ditangkap di rumahnya di Kota Lahore. Pengadilan memutuskan bahwa dia bersalah atas kasus korupsi.

Namun, menurut Khan, tuduhan terhadap dirinya bermotif politik. Ia digulingkan dalam mosi tidak percaya pada 2022, dan tidak hadir saat putusan dijatuhkan.

"Hakim Humayun Dilawar mengumumkan bahwa keterlibatan dalam praktik korupsi telah terbukti," lapor TV Pakistan, dikutip dari kantor berita AFP.

Segera setelah keputusan tersebut, polisi memasuki rumah Imran Khan di Lahore dan menangkapnya.

"Saya baru saja menerima informasi bahwa Imran Khan telah ditangkap," kata Attaullah Tarar, Asisten Khusus Perdana Menteri Pakistan sekarang yaitu Shehbaz Sharif.

Pada Mei 2023, Imran Khan ditangkap dan ditahan sebentar atas tuduhan korupsi di. Kerusuhan mematikan pun merebak, karena para pendukung partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) bentrok dengan polisi di jalan.

BBC melaporkan, kini setelah putusan pengadilan diumumkan, massa termasuk beberapa pengacara penuntut meneriakkan "Imran Khan pencuri" di luar gedung polisi.

  • Polisi Pakistan Serbu Rumah Mantan PM Imran Khan, Tangkap 61 Orang
  • Pengadilan Pakistan Perintahkan Pembebasan Imran Khan dengan Jaminan

Kasus Imran Khan berpusat pada hadiah yang diterimanya dan tidak diumumkan dengan benar saat menjadi perdana menteri.

Tim hukum Khan mengatakan, mereka akan segera mengajukan banding.

"Penting untuk disebutkan bahwa tidak ada kesempatan menghadirkan saksi, juga tidak ada waktu untuk mengumpulkan argumen," kata seorang anggota tim hukum.

Khan sejak lama memperingatkan, dia akan ditangkap untuk mencegahnya mengikuti pemilu Pakistan berikutnya sebelum akhir 2023.

Imran Khan naik ke tampuk kekuasaan pada 2018 dengan gelombang dukungan rakyat, manifesto antikorupsi, dan dukungan militer yang kuat.

Ketika dia digulingkan pada April 2022, para analis berpendapat itu karena dia kehilangan dukungan para jenderal tertinggi.

https://www.kompas.com/global/read/2023/08/05/170000970/eks-pm-pakistan-imran-khan-dipenjara-3-tahun

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke