Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gelombang Panas di Korsel dan Jepang Terus Memakan Korban Jiwa

Sementara di Jepang, seorang anak perempuan berusia 13 tahun meninggal akibat sengatan panas dalam perjalanan pulang dari sebuah klub sekolah.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan bahwa setidaknya lima dari mereka yang meninggal pada akhir pekan lalu adalah petani, dan setidaknya tujuh orang berusia di atas 70 tahun, termasuk beberapa di antaranya berusia 90-an.

Dilansir dari Guardian, sebagian besar wilayah Korea berada di bawah peringatan gelombang panas yang dikeluarkan ketika suhu melewati 35 Celcius.

Selama minggu sebelumnya, tiga orang diyakini telah meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan panas.

Di Jepang, seorang gadis berusia 13 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di trotoar pekan lalu.

Dia bersepeda pulang setelah menghadiri klub sekolah dan dibawa ke rumah sakit di mana dia kemudian meninggal karena apa yang diyakini pihak berwenang sebagai sengatan panas, lapor Mainichi.

Pihak sekolah telah menangguhkan pertemuan klub satu jam lebih awal karena kekhawatiran akan cuaca panas dan mengatakan bahwa para siswa telah beristirahat setiap 20-25 menit untuk rehidrasi.

Di tempat lain, pasangan lansia ditemukan meninggal di rumah mereka di Tokyo oleh seorang petugas kesehatan, sehingga jumlah korban meninggal sejak pekan lalu menjadi tiga orang.

Polisi percaya bahwa mereka meninggal karena sengatan panas karena suhu di kota itu mencapai 35,7 derajat Celcius dan pendingin ruangan mereka tidak menyala.

Kematian di Jepang terjadi beberapa minggu setelah pemerintah menetapkan target untuk mengurangi separuh dari jumlah kematian akibat suhu panas pada tahun 2030.

Statistik dari kementerian kesehatan yang dilaporkan oleh Japan Times menunjukkan bahwa jumlah kematian akibat sengatan panas meningkat dari rata-rata 201 orang per tahun antara tahun 1995 dan 1999, menjadi rata-rata 1.295 orang per tahun dari tahun 2018 hingga 2022.

Antara 80 hingga 90 persen dari mereka yang meninggal berusia di atas 65 tahun, menurut data yang dikutip oleh Japan Times.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih tua lebih rentan terhadap gelombang panas.

Jepang memiliki proporsi orang berusia 65 tahun ke atas tertinggi kedua di dunia, yang memiliki implikasi penting untuk adaptasi perubahan iklim.

Pada tahun 2025, satu dari lima orang di Korea Selatan diperkirakan akan berusia lebih dari 65 tahun, sehingga menjadikannya rumah bagi populasi yang menua, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Lancet.

Pada tahun 2050, 44 persen penduduk Korea Selatan mungkin akan berusia di atas 65 tahun.

https://www.kompas.com/global/read/2023/08/01/184500170/gelombang-panas-di-korsel-dan-jepang-terus-memakan-korban-jiwa

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke