Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memanfaatkan Peluang dari Ketegangan Hubungan AS-China

Pertemuan tersebut menimbulkan pertanyaan penting bagi negara-negara seperti Indonesia, yang memiliki hubungan kuat dengan kedua negara adikuasa tersebut melalui rantai suplai global, investasi, dan hubungan perdagangan.

Dari perspektif ekonomi politik Indonesia, potensi decoupling atau pemisahan antara AS dan China adalah sumber kekhawatiran. Namun pada saat yang sama juga menghadirkan peluang yang bisa dimanfaatkan.

Meski Menteri Yellen menegaskan bahwa AS tidak menginginkan "pemisahan total dari ekonomi kita", langkah-langkah yang sedang diambil untuk mengurangi risiko dari China dengan membatasi aksesnya ke teknologi canggih mencerminkan pendekatan ekonomi yang bersifat defensif.

Dampaknya bisa sangat luas dan melampaui para pihak yang langsung terlibat, menciptakan ancaman dan peluang bagi Indonesia. Dari sudut pandang ancaman, pemisahan dapat mengganggu rantai pasokan global dan menciptakan ketidakstabilan ekonomi.

Sebagai pemain penting dalam rantai pasokan global, khususnya untuk komoditas seperti nikel, minyak sawit, dan batu bara, Indonesia bisa merasakan dampak negatif terhadap kinerja ekspornya, yang pada akhirnya akan memengaruhi pertumbuhan PDB secara keseluruhan.

Ketidakpastian itu bisa membuat investor lebih berhati-hati, yang dapat berdampak pada arus masuk investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia.

Namun, ketegangan geopolitik ini juga dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam ekonomi global. Pengalihan investasi asing dari China ke negara-negara Asia lainnya dapat membuat Indonesia muncul sebagai alternatif yang layak, mengingat keuntungan demografis yang kuat, lokasi geografis yang strategis, dan iklim investasi yang semakin baik.

Selain itu, dengan AS membatasi akses China ke teknologi canggih tertentu, ada peluang bagi Indonesia untuk memperluas kerja sama teknologinya dengan China. Proposisi ini dapat mempercepat transformasi digital Indonesia sekaligus menyediakan pasar yang ramah bagi produk-produk China.

Hal itu membutuhkan peningkatan fokus pada peningkatan kapabilitas teknologi dalam negeri dan langkah-langkah perlindungan kekayaan intelektual. Indonesia juga perlu memanfaatkan hubungan yang tampak semakin hangat, seperti yang ditunjukkan oleh Yellen dan Li Qiang.

Keterlibatan diplomatik yang aktif dapat membantu Indonesia menavigasi dinamika kompleks antara kedua negara adikuasa tersebut dan mendapatkan kesepakatan ekonomi yang menguntungkan.

Mengantisipasi Kerugian

Indonesia harus memanfaatkan situasi itu untuk menegaskan kepentingannya dan menegosiasikan kemitraan yang menguntungkan, baik itu meningkatkan akses bagi produk Indonesia ke kedua pasar, mencari transfer teknologi, atau menarik investasi di sektor-sektor penting.

Namun, Indonesia juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi kerugian. Diversifikasi mitra dagang dan penguatan ekonomi domestik dapat memberikan ketahanan terhadap guncangan yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik ini.

Pasar domestik yang kuat dapat berfungsi sebagai bantalan, mengurangi ketergantungan pada ekspor. Sementara itu, diversifikasi hubungan dagang akan mencegah ketergantungan yang berlebihan pada satu negara, melindungi ekonomi Indonesia dari potensi dampak buruk dari pemisahan antara AS dan China.

Ekonomi politik Indonesia harus bertindak sebagai pemain strategis dalam pergeseran global ini, bukan hanya sebagai penonton.

Pertama, Indonesia harus memperkuat peran diplomatiknya di kawasan, bertindak sebagai mediator dan pembangun jembatan dalam menghadapi ketegangan antara AS dan China. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat menjadi platform yang solid untuk memfasilitasi upaya itu.

Kedua, sangat penting untuk mempercepat upaya membangun ekonomi berbasis pengetahuan. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya dengan ekonomi digital sebagai medan pertarungan baru di antara negara-negara adikuasa.

Investasi yang signifikan dalam infrastruktur digital, menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, dan mempromosikan literasi digital adalah prasyarat untuk memastikan inklusi Indonesia dalam perlombaan digital global.

Indonesia juga perlu meninjau ulang kebijakan investasinya. Di era setelah wabah Covid-19, perusahaan-perusahaan global menilai kembali rantai pasokan mereka untuk meminimalkan gangguan dan meningkatkan ketahanan.

Indonesia harus memanfaatkan ini dengan menerapkan kebijakan yang menarik bagi perusahaan yang ingin mendiversifikasi basis manufaktur mereka.

Selain itu, Indonesia harus meningkatkan upaya diplomasi ekonominya. Pemerintah perlu secara aktif melibatkan kedua negara adikuasa tersebut dalam dialog strategis untuk memastikan bahwa kepentingan Indonesia terlindungi dan dimajukan dengan memadai.

Sikap yang lebih tegas dalam negosiasi dapat membantu Indonesia mendapatkan ketentuan perdagangan dan investasi yang lebih baik.

Terakhir, pemerintah perlu memperbaiki kondisi ekonomi domestik. Memastikan stabilitas politik, memberantas korupsi, meningkatkan efisiensi birokrasi, dan memperbaiki infrastruktur dapat membuat Indonesia lebih menarik bagi investasi asing, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan ketahanan terhadap guncangan eksternal.

Dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang terus berubah, sangat penting bagi Indonesia untuk tetap beradaptasi dan menunjukkan strategi yang cermat. Indonesia perlu mengenali risiko dan peluang yang melekat pada pergeseran hubungan AS-China, menggunakannya sebagai katalisator untuk mendorong kepentingan nasional dan memperkuat posisinya dalam ekonomi global.

Dengan demikian, Indonesia dapat mengubah pergeseran geopolitik itu menjadi peluang unik untuk mempercepat pembangunan ekonominya dan berintegrasi lebih dalam ke dalam ekonomi global.

Dalam menghadapi perubahan besar dalam struktur ekonomi global akibat tekanan hubungan AS-China, Indonesia bisa merespons secara strategis dengan berbagai pendekatan dan reformasi internal.

Fokus utamanya adalah membangun ekonomi domestik yang kuat dan kompetitif, sambil memanfaatkan dinamika yang berubah untuk mendorong kepentingan ekonomi dan strategisnya.

Indonesia bisa memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat posisi rantai pasokannya, mempercepat transformasi digital, dan meredam persaingan AS-China.

Stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada keberhasilan reformasi dan upaya meningkatkan ketahanan ekonominya. Tatanan ekonomi baru ini memberi Indonesia peluang untuk mendefinisikan kembali perannya dan memperkuat posisinya dalam ekonomi global.

https://www.kompas.com/global/read/2023/07/11/162507470/memanfaatkan-peluang-dari-ketegangan-hubungan-as-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke