Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Kampanye Pilpres di Istanbul, Erdogan Tuding Oposisi Pro-LGBT

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turkiye Tayyip Erdogan menuduh oposisi memiliki sikap pro-LGBT saat hadir dalam rapat umum di Istanbul pada Minggu (7/5/2023).

Turkiye memang akan menggelar pemilihan presiden dan parlemen pada 14 Mei.

Sementara, jajak pendapat menunjukkan bahwa Erdogan tengah menghadapi tantangan pemilu terbesarnya dalam dua dekade kekuasaannya.

Pada rapat umum di Istanbul, Erdogan terlihat berupaya menarik basis pemilih Muslim konservatifnya.

"Partai AK dan partai lain dalam aliansi kami tidak akan pernah pro-LGBT, karena keluarga adalah suci bagi kami. Kami akan mengubur mereka yang pro-LGBT di kotak suara," katanya kepada massa, dikutip dari Reuters.

Erdogan tampak telah memperkuat retorikanya terhadap komunitas LGBT dalam beberapa tahun terakhir.

Dia sering melabeli anggota komunitas LGBT telah melakukan penyimpangan.

Pada Minggu, dia juga menyerang saingan utamanya dalam pemilu, Kemal Kilicdaroglu yang mengepalai aliansi oposisi utama.

"Orang-orang saya tidak akan mengizinkan pemabuk naik panggung. Mr. Kemal, Anda bisa meminumnya dalam tong, tidak ada yang bisa menyembuhkan Anda," kata Erdogan.

"Bangsa saya akan membuat tanggapan yang diperlukan pada 14 Mei. Kami tidak akan membiarkan Kilicdaroglu, yang bergandengan tangan dengan teroris, memecah Tanah Air kami," tambahnya.

Erdogan juga menuduh Kilicdaroglu mendapat dukungan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang, yang telah melancarkan pemberontakan sejak 1980-an yang menewaskan lebih dari 40.000 orang.

PKK dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turkiye, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Oposisi sebelumnya mengecam klaim Erdogan yang menghubungkan mereka dengan teroris sebagai retorika kampanye yang memecah belah dan berbahaya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/08/084100670/saat-kampanye-pilpres-di-istanbul-erdogan-tuding-oposisi-pro-lgbt

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke