Hal ini sontak menewaskan delapan murid dan seorang penjaga keamanan, kata kementerian dalam negeri Serbia, dilansir dari Reuters.
Milan Milosevic, ayah dari salah satu murid di sekolah dasar Vladislav Ribnikar, mengatakan putrinya berada di kelas tempat pistol itu ditembakkan.
"Dia berhasil melarikan diri. (Anak laki-laki itu) ... pertama menembak guru dan kemudian dia mulai menembak secara acak," kata Milosevic kepada penyiar N1.
Milan Nedeljkovic, walikota distrik Vracar tengah tempat sekolah itu berada, mengatakan para dokter berjuang untuk menyelamatkan nyawa guru.
Pernyataan kementerian dalam negeri mengatakan delapan anak dan seorang penjaga keamanan telah tewas dan enam anak telah dirawat di rumah sakit bersama dengan guru.
Polisi mengatakan seorang siswa kelas tujuh telah ditangkap.
"Saya melihat penjaga keamanan terbaring di bawah meja. Saya melihat dua gadis berlumuran darah di baju mereka. Mereka mengatakan dia (penembak) pendiam dan murid yang baik. Dia baru-baru ini bergabung dengan kelas mereka," tambah Milosevic, yang bergegas ke sekolah setelah penembakan.
Petugas dengan helm dan rompi anti peluru menutup area di sekitar sekolah.
"Saya melihat anak-anak berlari keluar dari sekolah, berteriak. Orang tua datang, mereka panik. Kemudian saya mendengar tiga tembakan," seorang gadis yang bersekolah di sekolah menengah yang berdekatan dengan Vladislav Ribnikar mengatakan kepada TV pemerintah RTS.
Korban sedang dirawat dan penyelidikan atas motif di balik penembakan sedang berlangsung, kata polisi.
Penembakan massal relatif jarang terjadi di Serbia, yang memiliki undang-undang senjata yang sangat ketat.
Tetapi Balkan barat dibanjiri ratusan ribu senjata ilegal setelah perang dan kerusuhan pada 1990-an.
Otoritas Serbia telah mengeluarkan beberapa amnesti bagi pemilik untuk menyerahkan atau mendaftarkan senjata ilegal.
https://www.kompas.com/global/read/2023/05/03/173000370/insiden-penembakan-sekolah-serbia-9-tewas-pelaku-masih-14-tahun