Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Sudah Hubungi China soal Balon Mata-mata, Beijing Tak Menjawab

Obyek yang diduga balon mata-mata China tersebut kemudian ditembak jatuh pada 4 Februari 2023.

“Sudah ada kontak yang dilakukan dengan RRC (Republik Rakyat China) mengenai balon ketinggian,” kata Dalton kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga meminta berbicara dengan Menlu China tak lama setelah pesawat Angkatan Udara menembak jatuh balon tersebut di lepas pantai timur AS.

Balon itu terbang melintasi Amerika Serikat selama berhari-hari.

Namun, Austin tidak mendapat tanggapan meski insiden ini membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan misi diplomatik yang sudah lama direncanakan ke Beijing.

China pada Kamis (9/2/2023) mengatakan, pihaknya menolak telepon dengan Menhan AS dengan alasan Washington tidak bertanggung jawab menembak jatuh balon tersebut.

  • AS Tembak UFO di Dekat Perbatasan Kanada, Insiden Keempat dalam Sebulan
  • Dalam Sepekan, 2 UFO Ditembak Jatuh di Kanada dan AS
  • Dugaan Kenapa China Terbangkan Balon Mata-mata di AS, padahal Punya Satelit

"Pendekatan yang tidak bertanggung jawab dan sangat keliru oleh AS ini tidak menciptakan suasana tepat untuk dialog dan pembahasan antara kedua militer," kata Kementerian Pertahanan China.

"AS bersikeras menggunakan kekuatan untuk menyerang pesawat itu, yang secara serius melanggar praktik internasional dan menjadi preseden buruk," tambahnya.

Dalton, yang berbicara setelah jet tempur menjatuhkan objek mencurigakan keempat yang terdeteksi di wilayah udara AS hanya dalam waktu seminggu, tidak memberikan rincian tentang siapa yang terlibat dalam keputusan tersebut atau apa yang mereka komunikasikan.

Meski para pejabat AS yakin balon China berada di wilayah udara "Negeri Paman Sam" untuk mengumpulkan data intelijen, mereka belum mengkategorikan tiga obyek lainnya.

AS hanya mengatakan bahwa obyek-obyek itu lebih kecil dan tidak terlalu mirip balon China.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/13/143300970/as-sudah-hubungi-china-soal-balon-mata-mata-beijing-tak-menjawab

Terkini Lainnya

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke