Bermagnitudo 7,8, gempa di Turkiye dan Suriah ini adalah yang terkuat sejak 1939 di Provinsi Erzincan dengan korban tewas hingga 30.000 jiwa. Kekuatan gempa saat itu sama.
Dikutip dari ANTARA, berikut adalah penyebab kenapa gempa Turkiye-Suriah begitu mematikan.
Kedua patahan itu adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di sebelah utara daratan Turkiye, dan Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turkiye.
Pergerakan di Patahan Anatolia Timur inilah yang diyakini menjadi pemicu gempa bumi dahsyat yang terjadi Senin ini.
Faktanya, gempa yang mengguncang pada 6 Februari 2023 ini berepisentrum di Turkiye bagian tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Turkiye-Suriah.
Jumlah korban ditemukan di daerah-daerah Turkiye tenggara dan Suriah utara.
Guncangan gempa juga dirasakan di Siprus yang berada di Laut Tengah atau Mediterania, Lebanon yang berbatasan dengan Suriah, dan Mesir.
Tim pencari dan penyelamat Turkiye dan Suriah tengah berusaha mencari korban yang masih tertimbun rangkaian bangunan yang ambruk diguncang gempa.
Pihak berwenang Turkiye mengungkapkan, 1.718 unit bangunan ambruk dan 2.023 orang terluka.
"Tim SAR segera dikirimkan ke daerah-daerah tertimpa gempa," kata Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan via Twitter, Senin (6/2/2023).
Kemudian, berikut dua peristiwa penting dari gempa bumi dahsyat ini seperti dikutip laman Aljazeera.
Gaziantep berpenduduk dua juta orang yang juga menjadi tempat bagi ratusan ribu pengungsi korban perang saudara Suriah yang mulai pecah pada 2011.
Gempa ini segera diikuti oleh 40 gempa susulan yang satu di antaranya bermagnitudo 6,7.
Menurut Chris Elders dari School of Earth and Planetary Sciences pada Universitas Curtin di Perth, Australia, gempa susulan ini membentang sepanjang sampai sekitar 200 km di sepanjang garis patahan besar, yakni Sesar Anatolia Timur, di sepanjang bagian tenggara Turkiye.
Akibatnya, tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan, gempa ini juga melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa berkedalaman di dalam kerak bumi.
Bahkan seorang pakar gempa Turkiye mendesak pemerintah negara ini memeriksa retakan pada beberapa bendungan yang berada di kawasan gempa guna mengantisipasi kemungkinan bendungan-bendungan itu jebol sehingga menciptakan banjir bandang.
Sebagian wilayah Turkiye berada persis di atas Lempeng Anatolia yang memiliki dua patahan besar, yakni Patahan Anatolia Utara dan Patahan Anatolia Timur. Lempeng ini bersinggungan ke selatan di Lempeng Arab.
Karena letak geologisnya itu seperti beberapa wilayah Indonesia dan negara-negara rawan gempa lainnya seperti Iran dan Jepang, Turkiye adalah satu dari zona-zona gempa paling aktif di dunia.
Gempa Turkiye berkekuatan hampir sama, tepatnya magnitudo 7,4, pernah mengguncang negara tersebut pada 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk sekitar 1.000 orang di kota terbesar, Istanbul.
https://www.kompas.com/global/read/2023/02/06/200200570/1.200-orang-tewas-ini-penyebab-kenapa-gempa-turkiye-suriah-begitu