WALES, KOMPAS.com - Pria Inggris dipenjara 50 tahun penjara karena perdagangan narkoba setelah sebelumnya pernah memicu kemarahan kartel Kolombia karena menghirup kokain dari kuburan Pablo Escobar.
Steven Semmens dan empat rekan komplotannya dijatuhi hukuman total lebih dari 52 tahun penjara di Pengadilan Swansea Crown, karena peran mereka dalam menjajakan obat Kelas A, menurut laporan WalesOnline dilansir dari Daily Mail.
Dalam perjalanan ke negara Amerika Selatan pada 2018, Semmens terekam menumpahkan kokain di batu nisan Escobar dan bersumpah "tidak akan pernah kembali" ke negara asal bos kartel narkoba Kolombia itu.
Dia mengaku melakukan aksi itu sebagai taruhan dan tidak berpikir dampak jangka panjang yang mungkin muncul akibat perbuatannya.
Pengacaranya mengatakan bahwa tindakan Semmens membuat marah beberapa penjahat Kolombia dan apa yang dia lakukan adalah contoh dari kenaifannya.
Di Pengadilan Swansea Crown, Semmens dan sesama terdakwa dituduh terlibat dalam perdagangan kokain dalam jumlah besar ke Wales selatan.
Mereka dituduh merencanakan untuk mengimpor berkilo-kilo kokain dari Amerika Selatan ke Inggris.
Tetapi menurut pengadilan itu, sebenarnya tidak ada satu gram pun yang benar-benar tiba dan cara mereka melakukan aksi kejahatannya benar-benar seperti amatir.
Dilaporkan bahwa terdakwa lainnya, tukang ledeng Swansea Andrew Botto menggunakan kontainer pengiriman yang disembunyikan di balik jaring kamuflase dan pagar.
Masalahnya, lokasi "gudang" operasi perdagangan kokain mereka hanya beberapa meter dari jalan yang sibuk.
Ketika polisi memaksa masuk ke unit terkunci pada Mei tahun lalu sebagai bagian dari Operasi Wizard, mereka menemukan 1 kilogram blok kokain dengan kemurnian tinggi di dalam kotak pendingin bersama dengan sarung tangan sekali pakai, tas, dan timbangan.
Botto kemudian ditangkap pada hari yang sama dan ditemukan memiliki uang tunai lebih dari 2.000 poundsterling di saku celananya.
Kemudian Semmens yang juga dikenal sebagai Steven Pascoe (39 tahun), bersama tiga orang lainnya tertangkap.
Mereka mengaku bersalah atas persekongkolan untuk memasok kokain antara April 2020 dan Agustus 2021, pada Kamis (29/12/2022).
Semmens dan White juga mengaku berkonspirasi untuk mengimpor kokain.
Botto sebelumnya juga mengaku bersalah atas persekongkolan terpisah untuk memasok kokain. Sementara White juga mengakui bersekongkol untuk mengimpor ganja.
Berbicara pada 2018, Semmens mengatakan bahwa dia diusir dari Kolombia setelah mengendus kokain dari kuburan Escobar.
Namun, polisi menemukannya, padahal dia sudah memotong rambut untuk menyamarkan diri.
Dia mengatakan insiden dan ketenaran yang didapatnya dari aksinya di atas makam bos kartel narkoba itu telah membuat dia dan tim kesulitan melakukan “bisnis” ilegalnya.
"Saya hanya berpikir itu akan menjadi lelucon, saya tidak berpikir itu akan sejauh ini ... saya mabuk waktu itu … (tapi kemudian) saya dibombardir dengan ancaman bahwa saya akan disiksa hidup-hidup."
Menurut pengacaranya, Semmens pidah ke Kolombia setelah menjalin hubungan dengan seorang wanita asal negara Amerika Latin itu.
Sebelumya, dia menjalani kehidupan yang "tidak biasa dan tidak menguntungkan" setelah dibesarkan oleh ayah tirinya di Spanyol, di mana dia belajar bahasa tersebut.
Hakim Huw Rees mengatakan para terdakwa telah terlibat dalam perdagangan skala komersial dan penjualan kokain.
https://www.kompas.com/global/read/2022/12/31/204700770/pakai-kokain-di-atas-kuburan-pablo-escobar-sampai-buat-marah-kartel