Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Putin Bersumpah Lanjutkan Strategi Penghancuran Infrastruktur Sipil Ukraina, Abaikan Tuduhan Genosida

MOSKWA, KOMPAS.com - Vladimir Putin bersumpah untuk terus menyerang infrastruktur energi Ukraina meskipun jutaan orang tidak memiliki listrik atau air saat suhu membeku musim dingin makin menusuk.

"Ya, kami melakukan itu (serangan ke jaringan listrik Ukraina). Tapi siapa yang memulainya?" kata presiden Rusia pada upacara penghargaan di Kremlin sebagaimana dilansir BBC pada Jumat (9/12/2022).

Dia mengatakan bahwa kritik terhadap serangan Rusia "tidak akan mengganggu misi tempur kami."

Moskwa telah menggempur jaringan listrik Ukraina sejak 10 Oktober, menyusul serangkaian kekalahan berat militernya di garis depan pertempuran.

Beberapa pemimpin Barat menyebut strategi itu sebagai kejahatan perang, karena banyaknya kerusakan yang terjadi pada infrastruktur sipil.

Namun Presiden Putin mengatakan bahwa meningkatnya kritik global tidak akan menghentikan serangan tersebut.

"Ada banyak keributan tentang serangan kami terhadap infrastruktur energi negara tetangga. Ya, kami melakukannya. Tapi siapa yang memulainya?" katanya kepada penerima penghargaan negara di Moskwa, termasuk medali "Pahlawan Rusia."

Dia juga menuduh Ukraina meledakkan saluran listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk dan memotong pasokan air ke Donetsk di timur Ukraina.

"Tidak memasok air ke kota berpenduduk lebih dari satu juta orang adalah tindakan genosida," kata Putin, menuduh Barat "membisu" atas klaim ini dan bias terhadap Rusia.

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan bulan lalu bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina merupakan genosida.

Presiden Rusia mengkritik "kegemparan dan keributan yang menyebar ke seluruh alam semesta" yang muncul saat Moskwa menanggapi agresi Ukraina.

Ukraina sekarang telah melihat salju turun dan suhu di bawah nol di banyak daerah, dan jutaan tanpa listrik dan air mengalir, menimbulkan kekhawatiran orang akan mati karena hipotermia.

Negara itu beralih ke pemadaman darurat untuk menstabilkan jaringan listriknya setelah gelombang baru serangan rudal Rusia pada Senin (5/12/2022).

Para ahli mengatakan kepada BBC bahwa taktik Rusia menyerang infrastruktur energi kemungkinan besar dirancang untuk melemahkan semangat dan meneror penduduk, daripada mendapatkan keuntungan militer yang nyata, sebuah langkah yang akan melanggar hukum internasional.

Moskwa telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/10/114500470/putin-bersumpah-lanjutkan-strategi-penghancuran-infrastruktur-sipil

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke