Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Ukraina Serukan Tangkap dan Adili Putin

Dilansir dari The Hill, Matviichuk, yang telah mendokumentasikan sekitar 27.000 kejahatan perang di Ukraina, mengatakan kepada Yahoo News bahwa para pemimpin dunia tidak sabar untuk mendirikan organisasi semacam itu untuk meminta pertanggung jawaban Putin.

“Kami tidak butuh balas dendam. Kami membutuhkan keadilan,” katanya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu (7/12/2022).

“Saya bertanya pada diri sendiri, untuk siapa kami mendokumentasikan semua kejahatan ini? Siapa yang akan memberikan keadilan bagi ratusan ribu korban?" tambahnya.

Matviichuk, kepala Pusat Kebebasan Sipil Ukraina, akan mendatangi Oslo, Norwegia, akhir pekan ini bersama dengan kelompok hak asasi manusia di Rusia dan seorang aktivis yang dipenjara di Belarusia, yang semuanya berbagi Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini.

Istri pemenang Belarusia akan menerima penghargaan atas namanya.

Pusat Kebebasan Sipil, didirikan pada 2007 dan berbasis di Kyiv, telah bekerja secara ekstensif untuk mendokumentasikan kejahatan perang di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina, serta relokasi paksa warga Ukraina ke Rusia.

Matviichuk berbicara dengan Yahoo saat berada di Washington, DC untuk menerima penghargaan kehormatan dari mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton di Universitas Georgetown bersama dengan wanita Ukraina lainnya, termasuk Olena Zelenska.

Matviichuk mengatakan Pengadilan Internasional tidak mampu meminta pertanggungjawaban Putin dan menyerukan pengadilan khusus yang serupa dengan pengadilan Nuremberg untuk mengadili para pemimpin Nazi setelah Perang Dunia II.

"Putin hanya akan berhenti ketika dia dihentikan," katanya. “Karena jika kita tidak dapat menghentikan Putin di Ukraina, dia akan melangkah lebih jauh.”

Matviichuk berpendapat bahwa pemimpin Rusia melihat dialog yang beradab sebagai tanda kelemahan.

“Ini pertanyaan tentang bagaimana menangkap secara fisik Vladimir Putin,” katanya. “Tapi lihat sejarah. Ada banyak contoh yang sukses dan sangat meyakinkan, ketika orang yang menganggap diri mereka tidak tersentuh tiba-tiba muncul di pengadilan.”

https://www.kompas.com/global/read/2022/12/09/171500770/pemenang-hadiah-nobel-perdamaian-ukraina-serukan-tangkap-dan-adili-putin

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke