Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Butuh Bantuan dari Masyarakat Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin memohon bantuan dari masyarakat Indonesia dalam menghadapi krisis kemanusiaan terparah yang dialami negaranya akibat serangan Rusia.

“Dengan berat hati, saya memohon simpati serta bantuan Anda pada masa memilukan ini dalam sejarah negara Ukraina dan dunia,” ujar surat terbuka untuk masyarakat Indonesia yang dirilis pada Senin (24/10/2022).

Sudah delapan bulan berlalu sejak Rusia melancarkan agresi brutal terhadap Ukraina.

Menurutnya, “239 hari itu dipenuhi dengan linangan air mata, duka cita yang mendalam, dan serangan yang memorak-porandakan bangsa Ukraina yang damai dan indah.”

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa ribuan laki-laki, perempuan dan anak-anak Ukraina disiksa dan dibunuh oleh Rusia tanpa belas kasihan.

Puluhan ribu orang tewas akibat serangan bom dan rudal, ratusan ribu menderita luka-luka, dan jutaan orang kini tak lagi memiliki tempat tinggal, terlantar atau melarikan diri ke luar negeri.

“Ukraina tengah diselimuti kobaran api dan bercucuran darah. Ini adalah PERANG terhadap kemanusiaan, keadilan dan demokrasi,” ujarnya.

Dalam menghadapi krisis, Ibu Negara Ukraina mendirikan “Olena Zelenska Foundation” pada 1 Juli 2022. Tujuan organisasi itu adalah untuk mencari cara agar warga negara Ukraina dapat menerima bantuan nyata yang bermanfaat.

Untuk memulihkan kembali modal manusia (human capital) Ukraina, Olena Zelenska Foundation bergerak di tiga bidang utama, yaitu kesehatan, pendidikan, bantuan kemanusiaan.

Olena Zelenska Foundation juga menempatkan perusahaan asing, yayasan amal, dan lembaga internasional sebagai mitra utama.

“Kami akan sangat menghargai apabila Anda berkenan menggunakan koneksi bisnis, relasi dengan publik, atau kenalan Anda untuk membantu.”

Permohonan bantuan yang diperlukan Ukraina dari Indonesia, yaitu:

“Bangsa Indonesia adalah bangsa pecinta damai. Selain itu, Indonesia kini mulai menjadi pemain geopolitik global.”

“Bangsa Indonesia juga adalah bangsa yang baik hati dan penuh belas kasihan, yang dapat turut merasakan penderitaan sesama umat manusia. Ukraina membutuhkan bantuan saat ini juga.”

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia mengatakan bahwa apa pun yang dapat diberikan, akan sangat berharga bagi warga Ukraina yang saat ini sedang menderita.

“Setiap suara, setiap rupiah sangatlah berarti. Anda tidak perlu menjadi orang Ukraina untuk mengulurkan tangan kepada Ukraina. Anda cukup memiliki hati nurani sebagai seorang manusia.”

“Saya akan sangat menghargai apabila Anda berkenan menghubungi saya atau rekan-rekan diplomat saya – kapan pun itu, tak peduli siang ataupun malam,” ungkap Hamianin.

“Kiranya Tuhan memberkati Anda sekalian, orang-orang yang bermurah hati dan memiliki jiwa yang penuh kasih!” 

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/24/191600170/ukraina-butuh-bantuan-dari-masyarakat-indonesia

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke