Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daftar Negara-negara Paling Berbahaya di Dunia untuk Dikunjungi Saat Ini

LONDON, KOMPAS.com - Daftar negara-negara paling berbahaya di dunia untuk dikunjungi telah terungkap dalam laporan Penilaian Risiko Global tahunan.

Dalam penilaian yang disusun oleh Global Guardian, konsultan yang mengkhususkan diri terkait risiko perjalanan, negara-negara mendapat “tanda” dalam peta interaktif yang menunjukkan peringkat risiko dan zona konflik geopolitik negara-negara di seluruh dunia.

Peta tersebut menyoroti area ketegangan geopolitik dan mengevaluasi prospek eskalasi dan kemungkinan dampaknya.

Daftar yang bisa menjadi rujukan pariwisata ini mengklasifikasikan negara di dalam status "ekstrim, tinggi, sedang, hingga rendah."

Ini juga menandai beberapa tempat yang memiliki “risiko geopolitik”, termasuk konflik “dingin, hangat, atau panas.”

Negara-negara yang dinyatakan "berisiko ekstrim" adalah: Ukraina, Pakistan, Libya, Suriah, Somalia, Yaman, Afghanistan, Republik Afrika Tengah dan Burkina Faso.

Negara-negara yang ditandai sebagai “risiko ekstrem” berarti mereka secara aktif terlibat dalam konflik dan memiliki tingkat aktivitas kriminal dan kerusuhan sipil yang tinggi.

Peringkat ini juga menunjukkan bahwa lembaga-lembaga negara di negara-negara tersebut tidak mampu “mengelola kelompok militan atau bencana skala besar”.

Dalam analisisnya tentang Ukraina, tim Global Guardian menyatakan: “Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan peningkatan dramatis dalam biaya energi di tengah inflasi global yang sudah tinggi.

“Penahanan Rusia pada sebagian besar pasokan gas alam Eropa secara langsung mengancam keamanan energi Eropa.

“Ukraina dan Rusia merupakan bagian besar dari ekspor makanan dan logam global, dan gangguan lebih lanjut dari rantai pasokan ini akan terus berdampak buruk pada pasokan makanan dan manufaktur Eropa.”

Dilansir dari The Independent, laporan tersebut juga menandai tujuan liburan populer Meksiko sebagai "berisiko tinggi" karena kekerasan yang melibatkan kartel, termasuk di kawasan wisata populer di dunia.

Sementara beberapa tujuan liburan populer termasuk Thailand, India, Turki dan Filipina dinilai sebagai negara dengan "risiko sedang," karena kriminalitas dan kerusuhan sporadis.

Di sisi lain, laporan tersebut mengidentifikasi beberapa negara sebagai "berisiko rendah", dengan menandainya sebagai hijau di peta interaktif.

Beberapa negara teraman dan ternyaman untuk dikunjungi antara lain Jerman, Polandia, Norwegia, Republik Irlandia, Lituania, Latvia, Estonia, Jepang, dan Kanada.

“Negara yang tergolong berisiko rendah dianggap sangat stabil. Negara-negara ini mempertahankan aturan hukum yang kuat dan mampu menahan ancaman terhadap keselamatan dan keamanan, ”kata Global Guardian.

Laporan tersebut menandai Inggris memiliki "risiko sedang", yang berarti dianggap "mampu mengelola sebagian besar krisis dan ancaman terhadap keamanan pribadi dengan cepat dan efektif".

Tetapi daftar ini menambahkan bahwa “aktivitas kriminal, terorisme, dan bencana alam dapat berdampak pada perjalanan atau operasi di tiap negeri.”

Pada Juli, Islandia menduduki puncak daftar Global Peace Index (GPI), sebagai negara teraman di dunia untuk ditinggali dan bepergian.

Indeks peringkat 163 negara di dunia dalam hal "kedamaian" tersebut, menganalisis data tentang stabilitas politik, hubungan negara tetangga, jumlah pengungsi, senjata nuklir, konflik internal dan eksternal, pengeluaran militer, tingkat penahanan dan "persepsi kriminalitas", di antara faktor lainnya.

Selandia Baru, Irlandia, Denmark, dan Austria semuanya masuk lima besar negara teraman dalam daftar.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/18/233554970/daftar-negara-negara-paling-berbahaya-di-dunia-untuk-dikunjungi-saat-ini

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke