Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Kondisi Warga Iran Saat Internet Dibatasi

Hal ini membuat sebagian besar dari 85 juta penduduk offline, hal yang hampir sama seperti saat ini, di tengah protes keras menyusul kematian Mahsa Amini di tangan polisi moral.

Dilansir dari Al Jazeera, selama beberapa hari pertama, situs web lokal mati dan kantor pemerintah serta bank offline.

Setelah minggu pertama, penutupan total dicabut tetapi beberapa pembatasan berlanjut di beberapa bagian negara di mana protes masih berkecamuk.

Akan tetapi, sejumlah berbeda kali ini, karena pihak berwenang menemukan cara berbeda untuk membatasi akses internet.

Situs web dan layanan lokal tetap online agar tidak memengaruhi ekonomi domestik.

Beberapa penyedia internet, terutama perusahaan swasta, tidak terlalu terpengaruh dibandingkan yang lain.

Namun, bagi orang-orang yang menggunakan penyedia terbesar di negara itu, seperti MCI dan Irancell, menggunakan ponsel mereka dan mendapatkan internet di rumah menjadi lebih sulit.

Konektivitas dibatasi dari sekitar jam 4 sore sampai lewat tengah malam, saat protes berlangsung.

Selama jam-jam itu juga menjadi sangat sulit untuk terhubung ke jaringan virtual pribadi (VPN), yang digunakan sebagian besar orang Iran untuk menghindari pembatasan.

WhatsApp dan Instagram tetap diblokir di seluruh negeri, yang berarti semua media sosial dan aplikasi perpesanan utama kini telah difilter di Iran.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/27/143000670/begini-kondisi-warga-iran-saat-internet-dibatasi

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke