Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Bersenjata Tabrak Barikade Kompleks Gedung Capitol AS, Lepaskan Tembakan ke Udara Berkali-kali Lalu Bunuh Diri

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria melaju ke barikade dekat Gedung Capitol di Washington DC pada Minggu (14/7/2022) pagi, melepaskan beberapa tembakan ke udara setelah kendaraannya terbakar, dan kemudian menembak dirinya sendiri sampai mati, menurut polisi.

Para pejabat dengan cepat memberikan pernyataan bahwa mereka belum menentukan motif tindakan pria itu, meskipun mereka mengatakan tidak ada indikasi dia menargetkan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) mana pun, yang sedang dalam masa reses saat itu.

Pria itu - yang diidentifikasi sebagai Richard Aaron York III (29 tahun), dari Dagsboro, Delaware.

Dia menabrakkan mobilnya ke barikade di East Capitol dan Second street, menurut sebuah pernyataan pers dari polisi Capitol sebagaimana dilansir Guardian.

Saat dia keluar dari mobilnya, kendaraannya dilalap api. York terus menembakkan pistol beberapa kali ke udara, sehingga mendorong petugas polisi untuk mendekatinya.

York kemudian menembak dirinya sendiri saat petugas mendekat, menurut polisi Capitol. Tidak ada orang lain yang terluka.

"Saat ini, tampaknya pria itu tidak menargetkan anggota Kongres mana pun yang sedang reses, dan tampaknya petugas tidak menembakkan senjata mereka," kata polisi.

Penyelidik pada Minggu (14/8/2022) sedang menyelidiki latar belakang York dan tidak segera mengungkapkan temuan awal apa pun.

Peristiwa hari itu bagi sebagian orang mengingatkan pada insiden yang menewaskan petugas polisi Capitol pada April 2021, Billy Evans, yang terbunuh ketika seorang pria Virginia mengendarai mobilnya ke barikade kompleks wakil rakyat AS itu.

Pada 2013, polisi Capitol juga terpaksa menembak dan membunuh seorang wanita Connecticut di dekat pos pemeriksaan kompleks tersebut, setelah dia menabrakkan mobilnya ke barikade Gedung Putih dan melarikan diri ke Pennsylvania.

Pengemudi di masing-masing kasus itu memiliki penyakit mental, menurut laporan Politico dalam buletin Minggunya.

Kasus Minggu (14/8/2022) juga terungkap di tengah ketegangan politik yang tinggi di ibu kota negara dan sekitarnya, setelah FBI menggeledah rumah mantan presiden Donald Trump di Florida pada 8 Agustus.

Trump sedang diselidiki atas potensi pelanggaran Undang-Undang Spionase, serta menghalangi keadilan atas dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia.

Penggeledahan tersebut membuat marah para komentator dan politisi konservatif yang masih mendukung mantan presiden tersebut.

Mereka berusaha menggambarkan episode tersebut sebagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terlalu dipolitisasi. Padahal, pemeriksaan oleh FBI dilakukan di bawah surat perintah penggeledahan yang disetujui secara hukum sebagai inti dari kasus tersebut.

Beberapa hari setelah penggerebekan, seorang pria bersenjata yang marah karena penggeledahan FBI atas rumah Trump mencoba masuk ke kantor lapangan biro di Ohio.

Hal itu menyebabkan kebuntuan bersenjata selama enam jam, yang menyebabkan satu-satunya pria bersenjata dalam serangan itu ditembak mati.

Para pejabat berhenti menghubungkan kematian Minggu (14/8/2022) dengan peristiwa politik apa pun dalam berita. Walaupun kompleks kekuasaan di Washington terkadang menjadi titik fokus bagi orang-orang yang tertekan karena politik nasional.

Misalnya, pada April, seorang aktivis iklim Amerika meninggal setelah membakar dirinya sendiri di luar gedung mahkamah agung AS.

Mereka yang dekat dengannya mengatakan dia berusaha menarik perhatian akan dampak global dari perubahan iklim, sebab mahkamah agung tengah menangani sejumlah kasus lingkungan.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/15/120200470/pria-bersenjata-tabrak-barikade-kompleks-gedung-capitol-as-lepaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke